Mahasiswa Penerima Beasiswa Darmasiswa Menjadi Duta Penyebar Bahasa Indonesia di Berbagai Negara

Mahasiswa Penerima Beasiswa Darmasiswa Menjadi Duta Penyebar Bahasa Indonesia di Berbagai Negara

Bogor, Jawa Barat—Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menyelenggarakan Lokakarya Pengajaran BIPA Program Darmasiswa pada tanggal 23—26 Agustus 2016 di Hotel Mirah, Jalan Pangrango Nomor 9A, Bogor, Jawa Barat. Lokakarya ini merupakan hasil kerja sama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN), dan universitas penyelenggara program beasiswa darmasiswa.

“Lokakarya Pengajaran BIPA Program Darmasiswa dilatarbelakangi oleh  masukan dari BPKLN dan hasil dari pertemuan dengan para peserta darmasiswa mengenai penyamaan persepsi atau pencapaian standar pencapaian BIPA di berbagai universitas penyelenggara darmasiswa. Kami mengharapkan agar standar pencapaian BIPA di universitas yang satu tidak berbeda dengan universitas yang lain,” ujar Emi Emilia, Kepala PPSDK, pada saat pembukaan kegiatan tersebut.

Cyti Daniela Aruan, Sekretaris Program Beasiswa Unggulan dan Darmasiswa RI, Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan bahwa Program Darmasiswa RI adalah program beasiswa non-degree satu tahun pemerintah RI bagi mahasiswa asing asal negara yang mempunyai hubungan diplomatik dan kerjasama bidang pendidikan dengan Indonesia. Program ini telah diselenggarakan sejak tahun 1974 sampai dengan sekarang.  

Di hadapan peserta lokakarya yang terdiri atas 54 orang pengajar BIPA Program Darmasiswa di universitas penyelenggara darmasiswa dan 8 orang dari PPSDK, Kepala  Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Dadang Sunendar mengatakan bahwa sejak tahun 1974, 6.635 orang asing dari 115 negara telah didanai oleh Indonesia. “Apakah orang asing sebanyak itu sudah dimanfaatkan oleh kita atau belum?,” Ungkap Dadang.

Dadang Sunendar lebih lanjut mengatakan, “Badan Bahasa melalui PPSDK memiliki kesempatan luas untuk memanfaatkan mahasiswa penerima darmasiswa terlibat dalam BIPA, mungkin tidak seluruhnya. Dari tahun ke tahun, jumlah penerima beasiswa darmasiswa sekitar 700—800 orang. 10 persen dari 700—800 orang, yaitu sekitar 7—8 orang bisa dimanfaatkan menjadi duta-duta penyebarluasan bahasa Indonesia di negara  asalnya,” katanya.

Jumlah peserta lokakarya sebanyak 66 orang yang terdiri atas 54 orang pengajar BIPA Program Darmasiswa di universitas penyelenggara darmasiswa dan 8 orang dari PPSDK. Materi bahasan yang dibicarakan dalam Lokakarya Pengajaran BIPA Program Darmasiswa adalah “Kebijakan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Terkait Diplomasi melalui BIPA-Darmasiswa” (Dadang Sunendar), “Program Darmasiswa RI” (Cyti Daniela Aruan), “BIPA dan Darmasiswa” (Suharti), “Program Diplomasi Kebahasaan untuk Jejaring Peserta BIPA-Darmasiswa” (Dr. Hurip Danu Ismadi), “Standardisasi BIPA” (Felicia N. Untorodewo dan Dr. Liliana M.), “Pengajaran Menyimak dan Berbicara Berbasis Teks” (Emi Emilia), “Pengajaran Membaca dan Menulis Berbasis Teks” (Harni Kartika),  “Pengajaran Tata Bahasa dalam BIPA” (Junaiyah), “Pengajaran Sastra dalam BIPA” (Taufik Ismail), “Asesmen Pengajaran BIPA” (Dwi Puspitorini  dan Erni Catur Westi), “Praktik Penyusunan RPP Berbasis Teks” (Sri Nurasiawati dan Adista Nur Primantari), dan “Desain Kajian Strategis Kebipaan” (Joni Endardi). (pad/td)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa