Peningkatan Kompetensi Bahasa Asing Strategis (PKBAS) bagi Personel Tentara Nasional Indonesia

Peningkatan Kompetensi Bahasa Asing Strategis (PKBAS) bagi Personel Tentara Nasional Indonesia

Bogor, Badan Bahasa—Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud melaksanakan kegiatan Peningkatan Kompetensi Bahasa Asing Strategis (PKBAS) bagi personel TNI yang bertugas di beberapa instansi di Kawasan Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia, Indonesia Peace and Security Center (IPSC), terutama personel dari Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian-TNI (PMPP-TNI) dan Badan Instalasi Strategis Nasional (Bainstranas), Kementerian Pertahanan. Kegiatan itu dilaksanakan dari tanggal 15 Februari—19 September 2016 di Gedung B PPSDK dan Gedung Pasukan Siaga Operasi (Standby Force)IPSC, Sentul, Bogor, Jawa Barat. 

Kegiatan tersebut diselenggarakan berdasarkan Nota Kesepahaman Nomor KB/02/M/II/2014 dan Nomor 02/II/KB/2014 tanggal 18 Februari 2014 antara Kementerian Pertahanan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang Pelaksanaan Pengelolaan Instalasi Strategis Nasional, Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia/Indonesia Peace and Security Center. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang mempunyai tugas pokok dan fungsi mengembangkan dan membina bahasa Indonesia berkewajiban menyelenggarakan fungsi layanan kebahasaan, antara lain terhadap prajurit TNI dan Aparat Sipil Negara yang ditugasi ke luar negeri.

“PPSDK selaku satuan kerja eselon II Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ditugasi untuk mengembangkan dan membina bahasa asing yang mempunyai nilai strategis untuk dimanfaatkan demi kepentingan pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia”, jelas Maryanto, Kepala Bidang Diplomasi Kebahasaan, PPSDK. Demi tujuan itu kemudian diadakan program PKBAS yang diikuti oleh personel tentara PMPP-TNI dan Bainstranas. “Personel PMPP-TNI dan Bainstranas diajari bahasa asing oleh PPSDK agar mereka dapat melakukan komunikasi dasar dan berinteraksi dengan warga pribumi di negara mereka ditugaskan. Dengan adanya interaksi dan komunikasi menggunakan bahasa lokal niscaya para personel TNI akan lebih diterima dan tidak mendapat resistensi dari warga negara tempat mereka bertugas. Hal ini, kemudian, akan menumbuhkan rasa penasaran dan ketertarikan warga pribumi tersebut untuk mengetahui dan mengenal bahasa Indonesia,” kata Susani Hatta, koordinator PKBAS.

Ada tiga bahasa asing strategis yang diajarkan dalam PKBAS, yaitu bahasa Arab, bahasa Inggris, dan bahasa Prancis. Pilihan itu sesuai dengan permintaan PMPP-TNI mengingat daerah-daerah konflik yang menjadi sasaran misi perdamaian PBB adalah negara yang warganya berbahasa Arab, Inggris, dan Prancis. Pada tahun 2016, PMPP-TNI dan Kemhan akan memberangkatkan personelnya ke Sudan, Republik Afrika Tengah, Kongo dan Lebanon.

Susani Hatta menjelaskan bahwa program pelatihan PKBAS yang diikuti oleh personel PMPP-TNI dan Bainstranas dilaksanakan selama satu bulan (15—20 hari kerja), pukul 16.00—18.00. Program PKBAS terbagi atas enam gelombang. PKBAS Gelombang 1 diikuti oleh 24 personel organik Pusat Misi Pemeliharan Perdamaian (PMPP) TNI dan Badan Instalasi Strategis Nasional (Bainstranas) Kementerian Pertahanan (15 Februari—14 Maret 2016). PKBAS Gelombang 2 diikuti oleh 200 personel Satuan Tugas Kompi Zeni TNI, Kontingen Garuda XXXVII-C MINUSCA (Mission Multidimensionnelle Intégrée des Nations Unies pour la Stabilisation en Centrafrique/United Nations Multidimensional Integrated Stabilization Mission in the Central African Republic) (21 April—13 Mei 2016). PKBAS Gelombang 3 diikuti oleh 40 personel organik Pusat Misi Pemeliharan Perdamaian (PMPP) TNI dan Badan Instalasi Strategis Nasional (Bainstranas) Kementerian Pertahanan (13 Juni—1 Juli 2016). PKBAS Gelombang 4 diikuti oleh 175 personel Satuan Tugas TNI Kontingen Garuda XXIX UNIFIL  (The United Nations Interim Force in Lebanon) (28 Juli—5 Agustus 2016). PKBAS Gelombang 5 diikuti oleh 40 personel Divisi Infanteri I Kostrad TNI AD (22 Agustus—19 September 2016). PKBAS Gelombang 6 diikuti oleh 150 personel Satuan Tugas Kompi Zeni TNI, Kontingen Garuda XX-N Monusco (Mission de l'Organisation des Nations Unies pour la Stabilisation en République Démocratique du Congo) (24 Agustus—9 September 2016).

Susani Hatta juga menambahkan bahwa akan ada dua gelombang PKBAS lagi di akhir tahun 2016 yang pesertanya adalah personel dari batalyon mekanis yang akan dikirim ke Republik Afrika Tengah dan Kontingen Garuda UNIFIL yang akan bertugas di Lebanon. (pad/td/an)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa