Pengiriman Guru BIPA ke Luar Negeri Harus Tepat Sasaran
Program pengiriman guru BIPA ke luar negeri adalah salah satu perwujudan diplomasi kebahasaan. Untuk itu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa terus berupaya mengirim tenaga pengajar BIPA ke berbagai negara. Pengiriman guru BIPA pada tahun 2017 akan berbeda karena sudah memiliki standar tertentu.
Dadang Sunendar, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, menyampaikan hal tersebut pada pembukaan Lokakarya Evaluasi Pengiriman Guru BIPA Tahun 2015 dan 2016 yang diselenggarakan oleh Pusat Strategi dan Diplomasi Kebahasaan, di Pusat pendidikan dan pelatihan (Pusdiklat) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kawasan Indonesian Peace and Security Centre (IPSC), Sentul, Bogor.
Dadang mengharapkan agar dalam lokakarya ini, antara lain, dapat dilaksanakan diskusi terbuka dengan seluruh pengajar BIPA sehingga diperoleh informasi sebanyak-banyaknya yang bisa dijadikan bahan acuan menyusun profil guru BIPA dan profil materi yang harus disiapkan, mulai dari tingkat dasar hingga tingkat tinggi. Dengan demikian, lanjut Dadang, pada masa depan pengiriman guru BIPA ke luar negeri bisa lebih baik dan tepat sasaran.
Lokakarya yang berlangsung selama tiga hari tersebut diikuti oleh 81 orang peserta termasuk narasumber di bidang BIPA. (elk/ef)