Badan Bahasa Gelar Bengkel Sastra untuk Guru

Badan Bahasa Gelar Bengkel Sastra untuk Guru

Jakarta, Badan Bahasa — Dalam rangka menumbuhkan kecintaan guru terhadap karya sastra, mengenalkan para guru tentang genre sastra, dan menguatkan kualitas pembelajaran sastra di sekolah. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Bangkel Sastra: Cerita Rakyat bagi Guru SMA/MA se-Jabodetabek di Gedung Samudra Badan Bahasa, Jakarta, 6—8 Maret 2017.

Dalam sambutannya, Kepala Badan Bahasa, Prof. Dr. Dadang Sunendar mengatakan bahwa kegiatan ini sejalan dengan program prioritas Kemendikbud terkait Gerakan Nasional Literasi (GNL), yang tahun ini Badan Bahasa menjadi koordinatornya. “Kami tidak bisa bekerja sendiri tetapi bekerja sama dengan lima unit utama di Kemendikbud yaitu Ditjen Kebudayaan, Ditjen Dikdasmen, Ditjen PAUD Dikmas, Balitbang, dan Ditjen GTK. Selain internal Kemendikbud, kita tentu saja akan bekerja sama dengan berbagai komunitas literasi,”kata Dadang saat membuka acara itu, Senin, 6 Maret 2017.

Lebih lanjut, Dadang menuturkan bahwa saat ini Badan Bahasa telah memberikan ratusan bahan bacaan melalui Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom) Kemendikbud, agar dapat dibaca oleh seluruh masyarakat, yaitu melalui Rumah Belajar (belajar.kemdikbud.go.id).

Tahun ini, Badan Bahasa akan menyusun 305 buku cerita dengan sasaran utama siswa SD, dengan rincian 200 dari Pusat Pembinaan dan 105 dari Balai dan Kantor Bahasa. “Bayangkan kalau tahun ini saja ada 305 buku baru dan disebarkan ke seluruh tanah air, hal  itu akan menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat. Tahun lalu kita (Badan Bahasa) menyelesaikan 170 buku, hampir semua sudah disetujui oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud. Badan Bahasa memang tidak memiliki kewenangan dan anggaran untuk menggandakan buku tersebut, tetapi kami terus mengupayakan untuk dapat mendaringkan buku tersebut baik melalui Pustekkom Kemendikbud maupun Badan Bahasa sendiri, agar dapat dinikmati dan dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat,”ujar Dadang.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pembinaan, Prof. Dr. Gufran Ali Ibrahim mengungkapkan bahwa program bengkel sastra untuk guru ini sudah berjalan sejak tahun 2006 dan selalu ada perbaikan-perbaikan setiap tahunnya.

“Dalam dua tahun terakhir kami memperbarui konsep bengkel sastra ini dengan mewajibkan guru-guru peserta membuat sebuah karya sastra di akhir acara. Tahun ini materi difokuskan pada pembuatan cerita rakyat, jadi nanti diharapkan setiap peserta dapat membuat sebuah cerita rakyat,”ungkap Gufran.

Bengkel Sastra Tahun 2017 menghadirkan para sastrawan ternama yang memiliki karya yang diakui berbagai kalangan secara nasional dan pemateri dari Badan Bahasa, yakni Gol A Gong (Proses Kreatif Menulis Cerita Rakyat), Yanusa Nugroho (Teknik Penulisan Cerita Rakyat), M. Jaruki (Pengantar Cerita Rakyat), dan Fairul Zabadi (Pemanfaatan dan Model Cerita Rakyat dalam Pembelajaran).

“Selanjutnya, para sastrawan dan pemateri dari Badan Bahasa tersebut akan mendampingi para guru untuk berbagi pengalaman dan pencerahan berkaitan dengan proses kreatif bagaimana melahirkan karya-karya sastra,”tutur Gufran. (an)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa