Balai Bahasa Jawa Tengah Gelar Pemartabatan Bahasa Negara melalui Gerakan Cinta Bahasa Indonesia

Balai Bahasa Jawa Tengah Gelar Pemartabatan Bahasa Negara melalui Gerakan Cinta Bahasa Indonesia

Semarang, Jawa Tengah- Balai Bahasa Jawa Tengah menggelar kampanye Pemartabatan Bahasa Negara melalui Gerakan Cinta Bahasa Indonesia di Jalan Pahlawan, Kawasan Simpang Lima, Semarang pada 16 Juli 2017. Acara itu bertepatan dengan Hari Bebas Berkendara Kota Semarang dan Pesta Hari Ulang Tahun ke-71 Bayangkara. Acara ini terselenggara berkat kerja sama antara Balai Bahasa Jawa Tengah dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi, Jawa Tengah.

“Gerakan Cinta Bahasa Indonesia ini bertujuan untuk mengembalikan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-sehari agar bahasa Indonesia tetap lestari dan digunakan dengan bangga di dalam negeri. Untuk itu, Balai Bahasa Jawa Tengah mengajak Duta Bahasa Jawa Tengah Tahun 2017 dan duta bahasa tahun sebelumnya, serta duta-duta lainnya untuk membangun kembali kesadaran berbahasa Indonesia di Jawa Tengah,”  ujar Pardi, Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah.

Sambung Teguh Supriyanto, Rektor Universitas Negeri Semarang, “Persoalan yang paling penting di era global adalah persoalan identitas. Kalau tidak ada bahasa Indonesia, bangsa Indonesia akan tercerai-berai. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia dan memelihara bahasa daerah karena itu adalah identitas bangsa Indonesia.”

Tambah Teguh, “Bangsa Indonesia diikat oleh dua hal, yaitu ideologi Pancasila dan bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Jadi, orang Indonesia sedikitnya harus menguasai dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa daerah sebagai identitas. Selain itu, bahasa asing juga perlu dikuasai untuk meresponsi salah satu penjajahan dalam bentuk ideologi melalui bahasa seperti fenomena yang tidak disadari sekarang ini. Penjajahan bahasa asing menyebabkan penggunaan bahasa asing ada di mana-mana dalam kehidupan  masyarakat sehari-hari. Lalu, salah satu bentuk pertahanan atas penjajahan bahasa asing itu adalah dengan berbahasa Indonesia yang benar sehingga hal itu menunjukkan martabat kita sebagai bangsa Indonesia.”

 

Kampanye Pemartabatan Bahasa Negara melalui Gerakan Cinta Bahasa Indonesia dilaksanakan dalam beberapa rangkaian acara, yaitu sambutan Kepala Balai Bahasa, penyampaian pesan atau amanat Rektor Universitas Pancasila tentang pemartabatan bahasa Indonesia, pengguntingan pita balon simbol Gerakan Cinta Bahasa Indonesia 2017 dan pengukuhan Ikatan Duta Bahasa Jawa Tengah, pentas seni, panggung hiburan, dan pertunjukan tari tradisional, serta penandatanganan spanduk dukungan pemartabatan bahasa Indonesia oleh pengunjung Hari Bebas Berkendara Kota Semarang.

Kampanye Pemartabatan Bahasa Negara ini juga turut dihadiri oleh Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMA, Bapak Teguh Wibowo, Duta Bahasa Jawa Tengah Tahun 2017, Finalis Duta Bahasa Jawa Tengah Tahun 2016, Duta Wisata Denok Kenang, Semarang; Duta Wisata Mas Mbak Kabupaten Semarang, Duta Museum Jawa Tengah, Duta Wisata Kabupaten Demak,  Duta Genre Jawa Tengah,  Duta Damai Jawa Tengah, Duta Kampus Universitas Negeri Semarang,  Duta Kampus Poltekkes, Kemenkes Semarang,  Duta Kampus Universitas Dian Nuswantoro, Duta Kampus Universitas PGRI Semarang, Duta Kampus Universitas Semarang, Mister Teen Jawa Tengah; Komunitas Mahasiswa Bahasa Sastra Indonesia, dosen Universitas Negeri Semarang; Komunitas Mahasiswa Jurnalistik Bahasa Jawa, Universitas Negeri Semarang, perwakilan mahasiswa Universitas Negeri Semarang, dan masyarakat umum.

Tambah Pardi, “Kampanye Pemartabatan Bahasa Negara melalui Gerakan Cinta Bahasa Indonesia akan dilakukan kembali tahun depan di beberapa kota lain di Jawa Tengah dalam rangka menjaga eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa utama di Indonesia dan melaksanakan upaya internasionalisasi bahasa Indonesia di luar negeri.” (pad/elk/hw)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa