Menumbuhkan Literasi di Desa Kohod

Menumbuhkan Literasi di Desa Kohod

Kohod, Badan Bahasa — Pagi itu, Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengunjungi Kampung Sejahtera binaan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (Oase-KK) di Kampung Pintu Air, Desa Kohod, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Rabu, 2 Agustus 2017.

Ibu Negara yang didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla beserta para istri menteri yang tergabung OASE-KK berjalan kaki meninjau Pos Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Terpadu (Posyandu), kebon pembibitan sayur-mayur, rumah instan sederhana sehat, melihat pembibitan ikan, dan mengunjungi pameran hasil karya warga serta Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Gatra.

Ibu Iriana sempat menanyakan bagaimana buku bacaan yang dipamerkan ini dibaca oleh masyarakat terutama anak-anak di Desa Kohod.

Menurut Muhammad Yusup atau biasa disapa Yusup, pengelola TBM Gatra, masyarakat bisa leluasa membaca bermacam-macam buku fiksi dan nonfiksi melalui TBM yang ia dirikan tahun lalu.

Yusup adalah sosok generasi muda Desa Kohod yang mempunyai perhatian penuh terhadap pendidikan dan literasi. Ia berupaya untuk memajukan pendidikan dan menumbuhkan literasi di Desa Kohod.

Ia juga bersemangat untuk mengajak masyarakat terutama anak-anak di Desa Kohod untuk gemar membaca dan melek literasi.

“Saat ini, saya berupaya mengajak para pemuda untuk menjadi penggerak yang peduli literasi, dan kemudian bersama-sama mengajak warga agar suka baca,” ujar Yusup saat ditemui usai acara itu.   

Keinginannya untuk memajukan pendidikan di Desa Kohod dimulai pada tahun 2009, ia mendirikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Cahaya Anak Bangsa di teras rumahnya. Saat ini, PAUD tersebut telah menghasilkan produk berbasis ekonomi kreatif yakni kerupuk dan stik ikan lele yang juga ikut dipamerkan pada acara itu.

Kemudian, pada tahun 2012, ia mendirikan SMP Garuda Teknologi Pantura dengan menggunakan tenda masjid. Selanjutnya, pada tahun 2015, ia baru mengantongi izin untuk mendirikan gedung.

Pada tahun 2016, ia mendirikan SMK Garuda Teknologi Pantura dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Gatra.

Semangatnya untuk memajukan pendidikan tidak berhenti, pada awal tahun 2017, ia membuka Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Gatra dan kursus komputer.

Sebagai seorang guru honorer berijazah S-1, Yusup berujar semua hal itu ia lakukan seadanya dan dengan penuh keikhlasan. Ketika ditanya apa motivasi dirinya begitu peduli terhadap literasi dan pendidikan di daerahnya, ia berkata singkat, karena revolusi mental.

“Karena untuk membuat kita lebih luas memahami sesuatu, maka kita harus punya banyak pandangan, cara pandang itu bisa kita dapat melalui pendidikan, dengan banyak berdiskusi dan membaca,” kata Yusup yang genap berusia 35 tahun September ini.

Pada kesempatan yang sama, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kemendikbud yang diwakili oleh Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas, Nilam Suri memberikan bantuan berupa buku bahan bacaan literasi kepada TBM Gatra.

Pemerintah melalui Kemendikbud saat ini tengah menggalakkan Gerakan Literasi Nasional (GLN). Sasaran gerakan ini adalah semua lapisan masyarakat mulai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat secara umum.

Melalui gerakan ini (GLN), diharapkan semua elemen masyarakat tersebut bersatu, bergerak, dan membentuk sebuah sebuah ekosistem untuk memajukan budaya literasi di Indonesia. (an)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa