Balai Bahasa Sumut Dongkrak Minat Baca Anak di Daerah
![Balai Bahasa Sumut Dongkrak Minat Baca Anak di Daerah](https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/resource/doc/images/Banner_Berita_Laman-_bermain_membaca.jpg)
Kisaran – Untuk menjadi generasi yang unggul, anak Indonesia memerlukan inspirasi positif dari berbagai sumber, antara lain dengan membaca cerita. Pesan-pesan dalam cerita tersebut seyogianya mampu membuat anak tidak hanya berwawasan global dan modern, tetapi juga berwatak luhur selaras dengan kearifan budayanya.
Anak perlu distimulus agar terus membaca. Anak yang gemar membaca akan memiliki kemampuan untuk melihat sebuah sebuah peristiwa dengan beragam perfektif. Imajinasi yang didapatkan melalui membaca buku atau mendengarkan cerita akan membantu berpikir anak menjadi lebih kreatif dan inovatif. Semakin dini anak dikenalkan dengan buku dan dibacakan cerita semakin baik bagi anak dalam meningkatkan kemampuan keaksaraannya.
Upaya untuk menggenjot minat baca dapat dimulai dengan hal-hal sederhana, seperti yang dilakukan Balai Bahasa Sumatera Utara dalam kegiatan Bermain Membaca Bersama Perpustakaan Balai Bahasa Sumatera Utara. Kegitan yang dihelat di dua tempat SD Islam Nahlu Kisaran (12/8) dan TBM Ridha Kisaran (13/8) diikuti oleh 60 orang anak usia sekolah, kelas 4 – 6 SD.
"Kami mencoba metode baru untuk membangkitkan minat baca anak-anak. Dengan bermain membaca mudah-mudahan dapat mengurangi kebosanan mereka,” kata Salbiyah Nurul Aini, S.E.Ak., M.M selaku Kasubbag TU Balai Bahasa Sumatera Utara.
Menurut Salbiyah, “bermain membaca” merupakan kegiatan yang ditata untuk anak-anak mengembangkan kemampuan membaca mereka tanpa mengubah pemikiran bermain mereka. “Kami bangga dengan antusias anak-anak dalam mengikuti kegiatan ini. Mudah-mudahan melalui kegiatan ini minat baca mereka meningkat dan menumbuhkan gerakan literasi di daerah,” tuturnya.
Setiap anak diberi satu judul cerita pendek untuk dibaca. Kemudian mereka yang memiliki satu judul bersama dikumpulkan dalam satu kelompok. Setelah itu mereka berdiskusi mengupas tokoh, karakter, latar, dan pesan-pesan moral yang terkandung dalam cerita itu.
Dalam kelompoknya, mereka juga bermufakat untuk menentukan siapa yang jadi ketua, juru tulis, dan siapa yang akan menjadi juru bicara untuk mempresentasikan ceritanya.
“Untuk memunculkan kreativitas, mereka dibagi ke dalam beberapa kelompok. Di setiap kelompok, mereka akan saling membantu, berdiskusi, dan mengajukan pendapat masing-masing. Ini turut melatih sikap kerja sama anak,” ungkap Salbiyah.
Setelah itu, instruktur menjelaskan permainan menulis. Setiap anak dalam kelompoknya diminta menulis satu kalimat sederhana. Kalimat itu disampaikan ke temannya dalam pesan berantai. Tim yang bisa menjawab benar pesan berantai memenangkan permainan.
Sementara itu Wartono, selaku koordinator kegiatan ini mengatakan bahwa dengan metode“bermain membaca” anak-anak lebih termotivasi untuk membaca dan meningkatkan minatnya untuk berkunjung ke perpustakaan atau taman bacaan.
“Selain ‘bermain membaca’ kami juga memberi bantuan buku-buku terbitan Balai Bahasa Sumut kepada perpustakaan sekolah dan TBM Ridha. Kegiatan semacam ini juga sudah kami lakukan di Balige, Deliserdang, Batubara, dan Medan,” jelas Wartono.(am/bbsu)