Simposium Internasional BIPA 2017: Membingkai Mosaik Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing

Simposium Internasional BIPA 2017: Membingkai Mosaik Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing

Yogyakarta, Badan Bahasa—Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menggelar acara Simposium Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang bertema “Membingkai Mosaik Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing” di Hotel Inna Garuda, Malioboro, Yogyakarta pada 23—24 Agustus 2017.

Tema “Membingkai Mosaik Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing” mengandung maksud beragam gagasan para pengajar dan pegiat BIPA berdasarkan pengalaman masing-masing. Tema ini merupakan mosaik konsep yang akan amat bermakna dan bermanfaat apabila dikemas dalam satu gambaran dan pemahaman yang utuh dan menyeluruh tentang kondisi, potensi, kendala, dan tantangan pengajaran BIPA, baik di dalam maupun di luar Indonesia.

Acara ini dihadiri oleh 250 peserta dari kalangan pengajar dan pegiat BIPA, pengurus dan anggota Afiliasi Pengajar dan Pegiat BIPA (APPBIPA) Indonesia, pegiat dan pemerhati BIPA di lingkungan Badan Bahasa, akademisi, dan masyarakat umum.

Narasumber yang hadir berjumlah dua belas orang yang berasal dari dalam dan luar negeri, yaitu Siriporn Maneechukate (Maejo University, Thailand), Gao Shiyuan (Beijing Foreign Studies University, Tiongkok), Koh Young Hun (Hankuk University of Foreign Studies, Korea Selatan), Nguyen Thanh Tuan (University of Social Science and Humanities, Vietnam), Hara Mayuko (Osaka University, Jepang), Antonia Soriente (Università degli Studi di Napoli L’Orientale, Italia), Christa Saloh-Foerster (Universität Bonn, Jerman), Tata Survi (Balai Bahasa Victoria, Australia), Tamrin Subagyo (Suez Canal University, Mesir), Margaretha Sudarsih (Defense Languange Institute Foreign Language Center, Amerika Serikat), Indriyo Sukmono (Yale University, Amerika Serikat), dan Elisabeth Arti Wulandari (University of Montana, Amerika Serikat dan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta).  

“Semoga simposium ini bisa menghasilkan gagasan-gagasan bernas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan kebijakan Badan Bahasa dalam penguatan strategi penyebaran bahasa negara dalam rangka percepatan upaya peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional,” ujar Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum., Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, saat membuka acara.

Sementara itu, Kepala PPSDK, Prof. Emi Emilia, M.Ed. menambahkan, “Simposium Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) akan memberikan paparan mengenai perkembangan pengajaran BIPA yang telah dilakukan oleh PPSDK. Pertama, paparan pengajaran berbasis teks yang dilakukan kepada para siswa dan dasar pengembangan bahan ajar. Kedua, paparan hasil pengajaran BIPA yang dilakukan oleh guru-guru yang dikirim PPSDK pada tahun 2015—2017. Ketiga, pembahasan hasil analisis teks yang ditulis oleh pemelajar di luar negeri.”

Lanjut Emilia, “Tujuan kegiatan ini adalah untuk merangkum gagasan para praktisi pengajaran BIPA yang berkiprah dan berkarya di luar Indonesia serta pengajar dan pegiat BIPA di Indonesia sebagai bahan perumusan strategi pengajaran dan pengembangan bahan ajar BIPA yang berorientasi pada karakteristik dan kebutuhan pemelajar BIPA. Hasil simposium akan dimanfaatkan sebagai bahan kebijakan penguatan strategi penyebaran bahasa negara untuk menepatgunakan upaya peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.” (pad/hw)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa