Sidang Ke-23 Mastera Munculkan Sejumlah Gagasan Strategis

Sidang Ke-23 Mastera Munculkan Sejumlah Gagasan Strategis

Jakarta, Badan Bahasa — Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) Indonesia yang diwakili oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan baru saja menyelesaikan Sidang ke-23 Mastera pada Kamis (14/9/2017). Sidang yang dilaksanakan selama dua hari tersebut memunculkan sejumlah gagasan strategis.

Salah satunya adalah Sayembara Penulisan Kreatif Mastera yang akan dilaksanakan oleh semua negara anggota Mastera. Sayembara tersebut terbuka untuk semua peringkat umur dengan kategori cerpen dan puisi. Selain itu, akan diadakan lomba drama pendek melalui situs Youtube dengan tema bebas dan berdurasi maksimum sepuluh menit. Kedua kegiatan itu akan mulai dilaksanakan pada tahun 2018. 

“Saya sangat berharap sekali, Mastera ini menjadi ajang untuk puncak karya dan puncak dari pertemuan-pertemuan para sastrawan di Asia Tenggara,” tutur Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan, Hurip Danu Ismadi yang mewakili Mastera Indonesia pada saat memberikan sambutan, Kamis (14/9).

Menurutnya, Mastera harus mempunyai cita-cita yang lebih tinggi tidak hanya di Asia Tenggara, tetapi Asia, bahkan dunia. “Saya mencatat beberapa hal yang telah dilakukan Mastera ini dapat menjadi pijakan penting bagi sastrawan muda. Beberapa sastrawan muda dari Indonesia yang pernah mendapatkan penghargaan Mastera telah menghasilkan karya sastra terbaik dan mendapatkan penghargaan, baik nasional maupun internasional. Hal ini saya catat menjadi bagian penting sejarah Mastera,”ujarnya.

Selain itu, Danu mengingatkan bahwa sekarang ini perkembangan sastra di media sosial sangat pesat sekali dan perlu mendapatkan perhatian. “Media sebagai penunjang kesusastraan harus kita antisipasi, salah satunya pemanfaatan media sosial sebagai salah satu ekspresi karya,”pesan Danu.

Ia juga mengharapkan dalam pertemuan Mastera perlu digagas perhelatan pameran buku (book fair) yang dikelola dengan lebih baik. “Ada beberapa kegiatan yang harus menyertai program selain seminar, yang dapat menggairahkan para sastrawan dan penulis buku, sehingga Mastera gaungnya tidak hanya seminar tetapi hal terkait pemasyarakatan hasil karya itu sendiri,”harapnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Perwakilan Mastera Brunei Darussalam, Awang Suip bin Haji Abdul Wahab mengatakan bahwa Sidang Mastera yang diselenggarakan di kota Jakarta dapat selesai dengan singkat, padat, dan sempurna.

Sementara itu, Ketua Perwakilan Mastera Malaysia, Datuk Haji Abdul Adzis bin Abas mengharapkan kegiatan Mastera yang sudah dilaksanakan maupun yang direncanakan dapat membawa sastra rantau ke peringkat yang lebih tinggi. “Mufakat dan persepahaman dalam kepelbagaian yang kita bina dalam Mastera akan menjadi nadi dan kekuatan kita semua dalam memajukan dan mengembangkan kesusastraan serantau dengan komitmen dari setiap negara anggota,”ungkap Datuk.

Selanjutnya, Ketua Perwakilan Mastera Singapura, Prof. Madya Dr. Hadijah Rahmat mengucapkan terima kasih kepada Mastera Indonesia selaku tuan rumah. “Saya ingin mengucapkan tahniah atas kerja keras Mastera Indonesia, yang telah bekerja sampai malam untuk menyihatkan dewan. Penat dan letih, tetapi masih bisa tersenyum. Kami juga berterima kasih kepada semua yang telah bekerja sama dengan semangat persaudaraan rantau,”ujar Hadijah. (an)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa