SMAN 3 Jakarta Kunjungi Laboratorium Kebinekaan Bahasa dan Sastra di Sentul

SMAN 3 Jakarta Kunjungi Laboratorium Kebinekaan Bahasa dan Sastra di Sentul

Sentul, Badan Bahasa — Rombongan SMAN 3 Jakarta melakukan kunjungan lapangan ke Laboratorium Kebinekaan Bahasa dan Sastra di Kantor Pusat Pengembangan Startegi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Sentul, Senin (18/9/2017).

Rombongan yang berjumlah 360 orang itu terdiri atas 317 siswa kelas X, 25 orang orang tua, dan 18 orang guru pendamping.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengenalkan kebinekaan Indonesia melalui bahasa dan sastra daerah.

Dalam sambutannya, Kepala Bidang Pengembangan Strategi Kebahasaan, PPSDK, Joni Endardi mengatakan bahwa menurut kajian UNESCO, setiap empat belas hari sekali bahasa-bahasa daerah di dunia yang jumlahnya kurang lebih tujuh ribu bahasa termasuk Indonesia itu punah, terutama di Indonesia bagian timur.

“Hal itu terjadi karena penuturnya sudah enggan menuturkan atau mungkin penuturnya tinggal generasi tua. Padahal bahasa daerah ini adalah mozaik (kumpulan) berbagai ilmu (bahasa daerah) yang mendukung kosakata  atau lema dari bahasa Indonesia,”tutur Joni.

Ia menambahkan, Ilmu kekerabatan bahasa bisa merajut kebinekaan karena sebenarnya kita ini satu  rumpun bahasa Austronesia, dan Indonesia berada di titik pertemuan persebaran bahasa tersebut dari Madagaskar sampai ujung Selandia Baru.

“Di sini adik-adik yang mungkin penutur bahasa Jawa bisa belajar bahasa Papua melalui beberapa kosakata dasar. Tempat ini bisa menjadi bahan pembelajaran untuk mengingat kembali bahwa bangsa Indonesia mempunyai kekayaan yang sangat banyak, elok dan adiluhung bersumber dari kesantunan dan perilaku yang baik dari berbagai macam bahasa daerah,”ungkap Joni .

Joni berpesan semoga dengan adanya laboratorium ini akan menumbuhkan rasa memiliki dan tergerak untuk mempelajari bahasa daerah.

Sementara itu, perwakilan dari SMAN 3 Jakarta, Putra menuturkan bahwa saat ini bahasa ibu atau daerah sudah mulai ditinggalkan oleh generasi muda. Dengan adanya labratorium tersebut secara tidak langsung dapat mengenalkan, sekaligus mempelajari bahasa-bahasa daerah tersebut. 

“Kunjungan ini sangat perlu dan bermanfaat untuk membangun kembali kesadaran siswa akan berbahasa Indonesia yang baik dan mengetahui bahasa derah yang ada di Indonesia,”tutur Putra.

Laboratorium Kebinekaan Bahasa dan Sastra merupakan galeri berbasis teknologi digital yang menampilkan informasi mengenai kekayaan bahasa dan sastra nusantara, antara lain kosakata dasar, sastra lisan dan tulis yang dikemas secara digital dan interaktif. Laboratorium ini juga menyajikan informasi dengan cara yang lebih modern, menyenangkan, mudah, dan gratis.

Laboratorium Kebinekaan menyajikan aplikasi “Laboratorium Kebinekaan”, berisi menu informasi yang berkaitan dengan bahasa dan sastra daerah, dengan tujuh menu utama.

Menu pertama, tentang deskripsi bahasa daerah di Indonesia. Kedua, rekaman video mengenai kosakata dasar bahasa daerah di Indonesia. Ketiga, ekspresi bahasa daerah di Indonesia yang meliputi cerita rakyat, sastra, dan kesenian, keempat, transkripsi dan terjemahan cerita rakyat bahasa daerah di Indonesia. Kelima, cerita rakyat bahasa daerah di Indonesia. Keenam, peta kebinekaan yang berisi menu pencarian di daerah mana bahasa daerah dituturkan. Ketujuh, kamus bahasa-bahasa daerah di Indonesia.

Laboratorium Kebinekaan Bahasa dan Sastra merupakan salah satu fasilitas dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, melalui Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) yang berada di Gedung Arjuna, Kantor PPSDK, di Jalan Anyar, Kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC), Sentul, Bogor, Jawa Barat. (an)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa