Balai Bahasa Bali Gelar Diskusi Kebahasaan

Balai Bahasa Bali Gelar Diskusi Kebahasaan

Denpasar—“Penguatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui Pengutamaan Bahasa Negara” itulah tema yang diusung oleh Balai Bahasa Bali, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Diskusi Kebahasaan yang digelar di  aula kantor Balai Bahasa Bali pada 11 Juli 2017.

“Bahasa salah satu elemen terpenting suatu negara”, kata Kepala Badan Bahasa, Kemendikbud, Dadang Sunendar saat membuka kegiatan itu secara resmi. Lebih lanjut, Dadang mengatakan bahwa saat ini berbagai elemen bangsa sedang menghadapi berbagai cobaan dan tantangan. Kebinekaan, ideologi, perbedaan suku, dan agama sedang banyak diperbincangkan kembali. Satu fondasi yang masih utuh dan dapat menyatukannya adalah bahasa Indonesia. Tugas Badan Bahasa untuk selalu tetap mengingatkan berbagai elemen bangsa bahwa negara Indonesia mempunyai elemen pemersatu, yaitu bahasa Indonesia.

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Bali, I Wayan Tama mengatakan bahwa diskusi seperti ini selalu dilakukan setiap tahun untuk menguatkan tanggung jawab kita terhadap jati diri bangsa. Bahasa Indonesia mempunyai tugas penting, yaitu untuk menyatukan dan menguatkan NKRI. “Semoga diskusi ini dapat menyatukan komitmen pemikiran ke depan bahwa bahasa Indonesia dapat menjadi muruah dan diwujudkan dengan regulasi dari Pemerintah Provinsi Bali terutama untuk pengutamaan bahasa Indonesia di ruang publik”, tegas Wayan.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan itu adalah Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum. (Badan Bahasa), Drs. I Wayan Tama, M.Hum. (Balai Bahasa Bali),   Prof. Drs. I Made Suastra, Ph.D. (Universitas Udayana), dan Drs. I Gede Putu Jaya Suartama, M.Si. (Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Pemerintah Provinsi Bali). Peserta kegiatan adalah perwakilan dari Pemerintah Provinsi Bali, universitas, balai bahasa, media cetak dan elektronik, komunitas bahasa dan sastra, dan duta bahasa. (tr/pr)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa