Insan Media Benahi Kekurang-santunan dalam Bermedia di Masyarakat.

Insan Media Benahi Kekurang-santunan dalam Bermedia di Masyarakat.

Jakarta--Dalam rangka mengantisipasi kekurang-santunan bermedia di masyarakat, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa kembali bentengi insan media dengan kegiatan penyegaran keterampilan berbahasa pada Kamis, 30 November 2017.

Kegiatan rutin ini dibuka oleh Kepala Pusat Pembinaan, Gufran Ali Ibrahim.  Dalam sambutannya,  Gufran menilai saat ini telah terjadi defisit kesantunan dalam menggunakan media sosial di masyarakat.  Hal ini terlihat dari banyaknya cuitan yang melanggar UU ITE, seperti tebaran kebencian,  hasutan, dan provokasi sehingga tidak sedikit yang berujung di meja hijau. Diharapkan insan media mampu membenahi persoalan yang terjadi. Selain itu,  Gufran juga menyebutkan bahwa insan media adalah garda terdepan yang menjadi pejuang kata-kata melalui bahasa yang ditulis dengan baik dan benar. Bahasa itu akan mampu memengaruhi masyarakat sebagai pembaca serta akan mencerdaskannya.

"Saat ini di kalangan masyarakat kita telah terjadi defisit kesantunan dalam menggunakan media,  penggunaan bahasa yang tidak tepat akhirnya melanggar hukum, kita berharap insan media mampu membenahi itu semua," ujarnya

Selain itu,  Gufran mengutarakan maksud kegiatan ini adalah mengajak insan media untuk mengutamakan bahasa Indonesia dalam tulisan. Masih banyak ditemukan penggunaan bahasa asing, padahal padanan kata tersebut sudah ada dalam bahasa Indonesia. Mengutamakan bahasa Indonesia bukan bermaksud untuk menimbulkan permusuhan dengan bahasa asing, tetapi itu semua adalah upaya menjaga bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bentuk ketaatan kepada hukum, yakni UU No. 24 Tahun 2009.

"Kami berharap,  insan media mampu menjadi penuntun masyarakat untuk selalu mengutamakan bahasa Indonesia melalui karya tulisnya sehingga bahasa persatuan kita selalu terjaga," tambanya.

Mustakim, sebagai ketua pelaksana, menambahkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan di Aula Gedung Samudra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ini diikuti oleh 35 peserta dari berbagai media massa. Mereka menerima materi-materi kebahasaan dari narasumber yang berasal dari Badan Bahasa, antara lain, Prof. Dr. Gufron Ali Ibrahim, M.S., Drs. Mustakim, M.Hum., Drs. Suladi, M.Pd., dan Dra. Meity Taqdir Qodratillah, M.Hum. Ia menambahkan, keikutsertaan media massa dalam pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia sangatlah dibutuhkan karena pengaruhnya sangat besar di masyarakat.

"Bahasa yang digunakan media massa pengaruhnya sangat besar di masyarakat. Bahkan, guru bahasa Indonesia pun kadang kalah dengan media massa," ujarnya.

Selain meningkatkan sikap positif awak media terhadap bahasa Indonesia, kegiatan ini juga diharapkan dapat menambah wawasan dan kemampuan insan media massa untuk menerapkan penggunaan bahasa Indonesia yang cermat, apik, dan santun. Kemudian, kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan dukungan dalam pelaksanaan sosialisasi bahasa Indonesia yang baik dan benar di media massa.

"Melalui kegiatan ini diharapkan insan media bisa menyosialisasikan bahasa Indonesia yang baik dan benar bagi masyarakat sehingga sikap positif masyarakat dalam penggunaan bahasa Indonesia makin meningkat, " imbuhya.

Salah satu narasumber, Drs. Suladi, M.Pd. (Kasubbid Penyuluhan), menambahkan bahwa  tugas untuk membina masyarakat dalam berbahasa tidak semata-mata tugas Badan Bahasa. Badan Bahasa menganggap bahwa insan media adalah mitra dalam menjalankan tugas itu. Oleh karena itu, Suladi sangat berharap bahwa kegiatan itu dapat berjalan lancar dan insan media benar-benar bisa menjadi mitra Badan Bahasa, khususnya Pusat Pembinaan, untuk membina masyarakat dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar.(Dv)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa