Bahasa Indonesia sebagai Mata Kuliah Pendukung yang Wajib Diikuti oleh Mahasiswa Konstanz University of Applied Sciences

Bahasa Indonesia sebagai Mata Kuliah Pendukung yang Wajib Diikuti oleh Mahasiswa Konstanz University of Applied Sciences

Dewasa ini bahasa Indonesia berkembang dan dipelajari di hampir seluruh dunia, tak terkecuali di Jerman. Salah satu kampus yang menyediakan kelas bahasa Indonesia adalah Hochschule Konstanz atau Konstanz University of Applied Sciences (dulu dikenal dengan nama Fachhochschule Konstanz). Di sini, mata kuliah bahasa Indonesia menjadi salah satu mata kuliah pendukung yang wajib diikuti oleh mahasiswa yang mengambil program studi Business Language Asia and Management Southeast and South Asia, Fakultas Economics, Culture, and Law. Selain bahasa Indonesia, ada juga bahasa Asia lainnya yaitu bahasa Mandarin. Jadi, mahasiswa di prodi ini memiliki dua pilihan bahasa asing yang wajib diikuti dari semester pertama hingga semester terakhir (semester ketujuh).

Kelas bahasa Indonesia di kampus ini dibuka pertama kali pada tahun 2000. Pada awalnya, kelas ini tidak mendapat banyak peminat dari kalangan mahasiswa, salah satu penyebabnya karena terjadinya krisis moneter di Indonesia. Akan tetapi, sekarang cukup banyak mahasiswa tertarik untuk mengambil kelas bahasa Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari penuhnya kuota mahasiswa di kelas bahasa Indonesia setiap semester pertama. Jumlah mahasiswa yang diterima di kelas bahasa Indonesia ini maksimal 15-16 orang.

Menurut Profesor Weber, salah satu alasan dibukanya kelas bahasa Indonesia di kampus ini adalah adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi di beberapa negara di Asia, salah satunya di Indonesia. Dengan memiliki keterampilan bahasa Indonesia, mahasiswa akan mendapat kemudahan paling tidak dalam hal komunikasi di/dengan Indonesia. Selain itu, adanya hubungan bilateral yang baik antara Indonesia dengan Jerman membuat bahasa Indonesia mendapat tempat yang baik di Jerman. Dari sudut pandang yang lain, orang yang dapat berbahasa Indonesia terbilang istimewa karena tidak semua orang dapat berbahasa Indonesia dan tidak semua orang belajar bahasa Indonesia di negara ini.

Sebagai salah satu mata kuliah pendukung wajib, bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam rencana karier mahasiswanya. Mahasiswa di sini tidak hanya dibekali ilmu tentang bisnis dan manajemen, tetapi juga bahasa dan budayanya. Sejalan dengan hal itu, kampus ini memiliki program magang dan kuliah di wilayah Asia Tenggara untuk mahasiswa yang mengambil kelas bahasa Indonesia, masing-masing satu semester lamanya. Artinya, bahasa Indonesia yang mereka pelajari di sini dapat mereka gunakan untuk keperluan akademik, komunikasi sehari-hari, dan terkait dengan pekerjaan ketika magang.

Program kuliah di wilayah Asia Tenggara ini dikhususkan untuk mahasiswa semester kelima yang mengambil kelas bahasa Indonesia. Mereka dapat memilih untuk mengikuti perkuliahan di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, atau di Universitas Malaya, Kuala Lumpur. Selama satu semester mereka akan mengikuti perkuliahan di salah satu universitas tersebut. Setelah itu, di satu semester berikutnya mereka harus magang atau praktik kerja di salah satu perusahaan di wilayah Asia Tenggara. Kali ini tidak terbatas di wilayah Indonesia dan Malaysia saja, tetapi mereka dapat magang di negara ASEAN lainnya seperti Singapura, Thailand, dan Myanmar. Jadi, mahasiswa dapat secara langsung mengenal sosial budaya, ekonomi, dan perkembangan negara-negara di Asia Tenggara, serta menggunakan keterampilan bahasa Indonesia yang telah dipelajarinya.

Mengenai bahasa Indonesia itu sendiri, kelas bahasa Indonesia telah eksis selama 18 tahun di Hochschule Konstanz, Jerman, dan akan terus berlanjut. Terlebih dengan adanya program pengiriman pengajar BIPA oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Pusat Pengembangan Strategi Diplomasi dan Kebahasaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Pengiriman tenaga pengajar BIPA ke luar negeri ini sangat membantu pengajar BIPA di lembaga yang berkaitan, baik terkait dengan pengembangan bahan ajar, kegiatan pembelajaran, perencanaan pembelajaran, pengembangan media pembelajaran, maupun sebagai penutur jati yang menginterpretasikan orang Indonesia dalam hal berbahasa dan berbudaya, serta menjadi role model dalam hal pelafalan bagi pemelajar BIPA di luar negeri. (Robita Ika Annisa)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa