PENDATAAN KAJIAN LITERASI DI PROVINSI KALIMANTAN UTARA
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) melaksanakan kegiatan pengumpulan data kemampuan literasi siswa kelas X sekolah menengah atas di Provinsi Kalimantan Utara pada 2--12 Mei 2018. Kegiatan serupa tidak hanya dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Utara, tetapi secara nasional dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam hingga Provinsi Papua dengan melibatkan balai dan kantor bahasa setempat. Sekolah yang menjadi sampel penelitian di Provinsi Kalimantan Utara berjumlah delapan sekolah yang di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Malinau (SMAN 4 Malinau, SMAN 8 Malinau, SMAN 3 Malinau) dan Nunukan (SMAN 1 Lumbis, SMAN 1 Sebatik, dan SMAN 1 Sebatik Tengah), serta satu kota, yaitu Kota Tarakan (SMAN 1 Tarakan dan SMAS Kristen Tunas Kasih Tarakan).
Dengan dibantu Proktor Provinsi Kalimantan Utara, Tim Kajian Literasi PPSDK untuk Provinsi Kalimantan Utara melaksanakan pengumpulan data melalui tes berbasis komputer. Dalam tes tersebut, 30 siswa/responden pada setiap sekolah diberi tes berbasis komputer yang terdiri atas soal uji kemampuan membaca dan menulis, serta angket yang berisi pertanyaan seputar kegiatan literasi. Selain siswa, lima orang guru bahasa di setiap sekolah sampel juga menjadi responden, tetapi hanya mengisi angket. Pada kesempatan itu tim kajian juga melakukan pengamatan terhadap perpustakaan, fasilitas, dan kegiatan pendukung literasi di sekolah.
Secara keseluruhan kegiatan ini berjalan lancar tanpa kendala. Semua pihak yang terlibat, seperti para kepala sekolah, proktor sekolah, dan proktor provinsi, juga menyambut baik kegiatan ini. Johannes Fanggidae, proktor sekolah di SMASK Tunas Kasih Tarakan mengungkapkan rasa bangga atas keterpilihan sekolahnya sebagai sampel untuk kajian literasi ini. “Kami di SMASK Tunas Kasih Tarakan selalu siap memberikan data yang diperlukan oleh Pusat, khususnya mengenai literasi,” ungkap Johannes. Senada dengan hal itu, Proktor Provinsi Kalimantan Utara, Chaidar Husain, juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepercayaan yang diberikan oleh PPSDK dalam pelibatan dirinya dalam pengumpulan data ini. Sementara itu, pihak sekolah yang diwakili oleh para kepala sekolah berharap ada tindak lanjut dari kajian ini, misalnya berupa pelatihan literasi bagi guru bahasa di sekolah mereka.
Data yang terkumpul dari kegiatan ini selanjutnya akan diolah dan dianalisis, kemudian digabungkan dengan data dari provinsi lain. Selanjutnya, hasil keseluruhan kajian ini akan digunakan sebagai bahan rekomendasi kebijakan literasi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (BPS)