Balai Bahasa Dukung Pembentukan WPI di Sumatra Utara

Balai Bahasa Dukung Pembentukan WPI di Sumatra Utara

MEDAN -  Balai Bahasa Sumatra Utara mendukung dan menyambut baik pembentukan   Wanita Penulis Indonesia (WPI) di Sumatra Utara.  Wadah itu diharapkan dapat membantu Balai Bahasa dalam usaha meningkatkan kemauan dan kemampuan masyarakat yang gemar menulis.“Kami akan membantu publikasi karya penulis di Sumut. Karena itu, WPI akan kami dukung,” kata Kepala Balai Bahasa Sumatra Utara Dr. Tengku Syarfina, M.Hum., dalam sambutan tertulis yang dibacakan  oleh  Nurelide, M.Hum. pada pelantikan pengurus WPI Sumatra Utara di kafe Kedai Mantan, Medan, Kamis (15/2/18).

Syarfina menyebutkan, Sumut dikenal sebagai wilayah yang pernah melahirkan sejumlah penulis andal. Sekadar contoh, dalam catatan sejarah pada tahun 1919, Siti Alima sudah pernah mempublikasikan tulisannya  dengan judul “Organ Oentoek Perempuan Bergerak”.  Perempuan berbakat itu juga menerbitkan puisinya bertajuk  "Adjakan" yang dimuat di dalam surat kabar Perempoean Bergerak dan Pewarta Deli.

“Lewat tulisan itulah kaum perempuan ikut berjuang pada   masa itu. Keberadaan WPI pada saat ini diharapkan mampu membangkitkan semangat menulis kaum perempuan,” papar Syarfina,  yang sebentar lagi akan hijrah ke Jakarta sebagai Kepala Bidang Pengajaran, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,  Kemdikbud.

Sebelum itu,  Pimpinan Pusat Wanita Penulis Indonesia (WPI), Dr. Free Hearty, M.Hum.  melantik WPI Sumut masa bakti 2018--2022, yakni Dra. Anita Kencana Wati (Ketua), Tania Depari (Wakil Ketua), Siti Anum Purba (Sekretaris), Hj. Neneng Khairiah Zen (Wakil Sekretaris), Evi Tanjung (Bendahara), Syafriwani Harahap (Wakil Bendahara ),  dan anggota lainnya.

Dalam acara pelantikan itu tampak hadir pengurus WPI Pusat, Bendahara (Shinta Miranda) dan Sekretaris (Nuning Purnama). Selain itu, hadir juga  Kadis Pendidikan Kota Medan (Drs. H. Hasan Basri, M.M.), Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Sumut (Nurhasanah, M.Ikom.), Ketua Lembaga Pemberdayaan Perempuan Sumut (Hj Halimah Hutagalung), Kepala Balai Bahasa Sumut yang  diwakili oleh Nurelide, M.Hum. beserta staf, Medtholia Jurlianti dan Suyadi (Sekjen Forum Masyarakat Literasi Sumut) dan Agus Marwan, serta  undangan lainnya.

Dalam sambutanya,  Ketua Umum Pimpinan Pusat Wanita Penulis Indonesia(WPI), Dr. Free Hearty,M.Hum., menyebutkan bahwa sesungguhnya Sumatra Utara memiliki wanita yang berpotensi untuk menulis, hanya saja perlu wadah berhimpun agar semangat menulisnya semakin berkembang.

“Saya bisa mencontohkan Ketua WPI Sumut, Anita Kencana Wati, yang giat menulis di surat kabar Haluan di Sumbar, sayangnya tidak terpublikasi hingga tingkat nasional. Karena itu, lembaga ini diharapkan menjadi wadah berkumpulnya para penulis sehingga karyanya semakin dikenal hingga ke tingkat nasional dan internasional,” katanya.

Pada saat ini, kata penyair yang akrab disapa Bundo Free,  pihaknya menyambut baik pemerintahan Jokowi-JK yang telah membuka peluang bagi para penulis untuk berkarya melalui Badan Bahasa. ”Sudah lima tahun saya menunggu dukungan Pemerintah buat penulis, tapi baru hari ini terwujud,” katanya sembari menyebutkan hal itu pertanda baik bagi para sastrawan. Menurut Bundo Free, selama ini terkesan instansi pemerintah kurang perhatian atau kurang peduli kepada sastrawan atau  penulis  sehingga kegiatan sastra jarang dihadiri oleh  pejabat negara. Padahal, kata dia, di negara Malaysia para sastrawan mendapatkan penghargaan yang tinggi, bukan saja bantuan finansial sebagai pegawai kerajaan, melainkan  juga fasilitas jika mereka mendapat undangan dalam kegiatan antarnegara.

Free Hearty,  yang juga Ketua Umum Perhimpunan Sastra Budayawan Negara Serumpun (PSBNS), juga merasa gembira dengan pelantikan WPI Sumut  yang dihadiri oleh  Kadis Pendidikan Medan, Hasan Basri. “Terus terang,  sangat jarang pejabat pemerintahan menghadiri acara yang  menyangkut sastra dan penulis,” tukasnya.  Ia  menambahkan, WPI terbentuk bukan karena vakumnya para penulis di daerah, melainkan karena kurang terkoordinasi. Dengan adanya wadah ini kaum perempuan diharapkan dapat menyalurkan potensi bersastranya  melalui karya kreativitas.

Ketua WPI Cabang Sumut, Anita Kencana Wati,  berharap semoga WPI Sumut ini dapat membangkitkan gerakan literasi dengan menjalankan visi-misi WPI  dengan kualitas wanita di Sumut melalui karya tulisnya.

Kadis Pendidikan Kota Medan, H. Hasan Basri, M.M., mengharapkan agar  WPI mampu  membangkitkan semangat literasi bagi generasi muda di Sumut. “Khusus untuk pelajar di Kota Medan, mari kita giatkan literasi dengan berbagai program. Selanjutnya, nanti akan kita  evaluasi  sekolah mana yang pantas diberi apresiasi,” ujarnya.

Berkunjung ke Balai Bahasa

Usai pelantikan pengurus WPI Sumut, rombongan WPI Pusat dipimpin Bundo Free beserta Ketua WPI Sumut, Anita Kencanawati, bertandang ke kantor Balai Bahasa Sumatra Utara di Jalan Kilam (Ujung) No. 7, Medan Estate. Mereka diterima langsung oleh Kepala Balai Bahasa Sumatra Utara, Dr. Tengku Syarfina, M. Hum. Pada kesempatan itu, Bundo memperkenalkan keberadaan WPI di Sumatra Utara. Dia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Balai Bahasa Sumatra Utara kepada WPI Sumut. Tengku Syarfina menyatakan kegembiraannya atas kunjungan Pengurus WPI Pusat dan WPI Sumut ke instansi yang dipimpinnya. Dia berharap, instansi yang sebentar lagi akan  dinakhodai  oleh Dr. Fairul Zabadi ini dapat terus bersinergi dengan WPI di Sumatra Utara. (syd/ns)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa