Balai Bahasa Sumut Gelar Pelatihan Fasilitator Literasi

Balai Bahasa Sumut Gelar Pelatihan Fasilitator Literasi

Medan – Literasi tidak hanya dipahami sebagai kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan memanfaatkan hasil bacaan untuk menunjang kecakapan hidup pembacanya. Demikian disampaikan oleh Kepala Balai Sumatra Utara, Dr. Fairul Zabadi, dalam acara pembukaan kegiatan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Fasilitator Literasi di Hotel Putra Mulia, Medan, Selasa, 5 Juni 2018. “Rendahnya minat baca dan literasi anak bangsa merupakan persoalan serius yang harus segera ditangani,” ungkap Fairul di hadapan enam puluh peserta yang berasal dari berbagai kabupaten/kota di Sumatra Utara.

Menurut Fairul, kegiatan pelatihan selama dua hari ini (6–7 Juni 2018), selain bertujuan untuk menyosialisasikan Gerakan Literasi Nasional (GLN), kegiatan yang dikhususkan bagi pegiat literasi dan pengelola taman bacaan masyarakat (TBM) ini juga untuk meningkatkan kompetensi fasilitator literasi di wilayah Sumut. Setelah mereka selesai mengikuti pelatihan ini, para pegiat literasi ini diharapkan menjadi model yang dapat memberikan contoh  pada masyarakat untuk membangun dan mengembangkan literasi di tempatnya masing-masing,” ujar Fairul.

Seperti diketahui, sejak tahun 2016 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggiatkan Gerakan Literasi Naasional sebagai bagian dari implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Dalam menyikapi program ini, Balai Bahasa Sumatra Utara pun turut serta menyosialisasikan dan menggiatkan hajatan ini sampai ke pelosok-pelosok daerah di Sumatra Utara. Pada tahun ini beberapa kegiatan literasi telah rampung dilaksanakan, seperti Bermain dan Membaca Bersama Perpustakaan BBSU, Sosialisasi GLN, Pengumpulan Data Kebijakan GLN, Bengkel Sastra Drama, Pembinaan Komunitas Baca, Pendokumentasian Cerita Rakyat, dan Sayembara Menulis Cerita Anak.

Materi yang disajikan dalam pelatihan ini mencakup: Kebijakan Balai Bahasa Sumut dalam Mendukung Gerakan Literasi Nasional, Pemahaman Berbagai Jenis Teks, Konversi dan Menulis Ulang Teks Bacaan, Teknik dan Strategi Membaca Cepat, Menemukan Gagasan Utama, Meringkas Teks, dan Menceritakan Kembali, serta Memparaprasekan dan Menemukan Pesan Moral.

Dalam kegitan ini dihelat juga forum diskusi pengelola taman bacaan. Dalam forum ini dikupas pula bagaimana kiat mengelola taman bacaan masyarakat dengan benar. Para pengelola pun diberi ruang untuk berbagi cerita seputar pengalaman mereka menjalankan roda organisasi TBM-nya. (am-bbsu)

 

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa