Peran Guru sebagai Duta Penggunaan Bahasa Indonesia
Pasir Pengaraian-Guru adalah duta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jika guru mampu dengan tepat menggunakan bahasa Indonesia, ia akan menjadi teladan dalam berbahasa bagi siswanya. Sebaliknya, jika bahasa guru tidak baik atau tidak tertib, hal itu akan berdampak buruk terhadap bahasa yang dipergunakan oleh siswanya. Demikian dikatakan oleh Kepala Balai Bahasa Riau, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Drs. Umar Solikhan, M.Hum., ketika memaparkan materi sajiannya tentang Kebijakan Bahasa dan Kalimat dalam kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Tenaga Kebahasaan Se-Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), di aula Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Rohul, Pasir Pengaraian, Provinsi Riau, Rabu (7/3).
Menurut Umar, masih banyak persoalan kebahasaan yang menuntut perhatian sejumlah pihak, terutama guru. “Sebagai ilmu, masih banyak masalah kebahasaan yang belum tergarap. Ragam bahasa tulis, misalnya, harus memiliki unsur yang lengkap, setidaknya unsur subjek dan predikat harus hadir. Kalimat yang baik dsn benar hendaknya tidak sampai menimbulkan ketaksaan atau mulitafsir. Artinya, setiap kalimat hanya memiliki satu makna. “Kesalahan berbahasa sering terjadi disebabkan oleh kesalahan struktur kalimat, pemilihan kata atau diksi, dan penerapan kaidah ejaan,” ujar Umar.
Dalam pertemuan kebahasaan itu, kata Umar setiap pengguna bahasa perlu mencermati kalimat yang digunakan, terutama dalam bahasa ragam tulis. “Agar hal itu tercapai, penulis harus menelisik ulang apakah kalimat yang digunakan dalam suatu wacana ada hubungannya dengan gagasan utama. Kalau tidak, unsur kalimat tersebut harus diperbaiki atau dilengkapi,” kata Umar di hadapan lima puluh peserta penyuluhan SD dan SMP.
Dalam acara pembukaan, Selasa (6/3), turut hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Rohul, diwaliki oleh Sekretaris Dinas, Margono, S.Sos, M.Si. Acara berlangsung selama empat hari, tanggal 6--9 Maret 2018. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan para guru di bidang kebahasaan dan kesastraan. Menurut Umar, kegiatan penyuluhan seperti ini sudah yang ketiga kali dari empat kabupaten/kota yang direncanakan di Riau dalam tahun 2018 ini. Tiga kegiatan yang dimaksud sudah diselenggarakan di Kabupaten Pelalawan, Rokan Hilir, dan Rokan Hulu. Bulan April, acara serupa akan dilakukan di Kabupaten Indragiri Hilir.
Materi Literasi
Tenaga penyuluh yang menjadi narasumber kegiatan penyuluhan adalah tenaga teknis dari Balai Bahasa Provinsi Riau, yaitu Drs. Umar Solikhan, M.Hum, Dr. Fatmahwati Adnan, M.Pd., dan Yulita Fitrianana, M.A. Materi yang disajikan mencakupi Kebijakan Bahasa, Ejaan, Paragraf, Kalimat, Bentuk dan Pilihan Kata, Literasi, Penguatan Pendidikan Karakter, dan Apresiasi Sastra.
Dalam sambutannya, Sekretaris Dinas Pendidikan menyampaikan ucapan terima kasih atas prakarsa Balai Bahasa Riau yang sudah memprogramkan kegiatan penyuluhan di Kabupaten Rohul. “Saya berterima kasih kepada Balai Bahasa Provinsi Riau yang sudah melaksanakan Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Tenaga Kebahasaan Se-Kabupaten Rokan Hulu. Semoga bermanfaat!” demikian ujar Margono. (ir/ns)