Komisi X DPR RI Dukung Upaya Internasionalisasi Bahasa Indonesia dan Pelestarian Bahasa Daerah

Komisi X DPR RI Dukung Upaya Internasionalisasi Bahasa Indonesia dan Pelestarian Bahasa Daerah

Bandung, Balai Bahasa Jawa Barat—Komisi X DPR RI mendukung upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Hal itu diungkapkan Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah saat konferensi pers Pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat 2018 di Hotel Prama Grand Preanger, Bandung pada Senin sore, 9 Juli 2018.

Ia menambahkan bahwa pada tahun 2045 yang bertepatan dengan 100 tahun Indonesia merdeka, bahasa Indonesia diharapkan dapat menjadi bahasa internasional. Konsekuensi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional itu adalah jumlah kosakata yang harus ditingkatkan melalui kosakata bahasa daerah.

“Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Bahasa, Kemendikbud, saat ini terdapat 14 bahasa daerah yang cukup baik (potensial) untuk menjadi penyumbang kosakata bahasa Indonesia. Apabila dari setiap 14 bahasa daerah itu menyumbangkan 3000 kosakata, paling tidak akan menyumbangkan 42.000 kosakata dan ini tentunya bentuk percepatan upaya bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional,”ujar Ferdiansyah.

Lebih lanjut, Ferdiansyah mengatakan bahwa kegiatan ini (Final Pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat 2018) adalah kegiatan yang sangat positif dalam rangka membina dan mengembangkan bahasa Indonesia, sekaligus melestarikan bahasa daerah, khususnya bagi generasi muda. Menurutnya, Jawa Barat sebagai daerah berpenduduk terbanyak di Indonesia diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia sehingga sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan perlu ditingkatkan. 

Saat ini, Komisi X DPR RI juga terus mendorong agar bahasa Indonesia dapat dijadikan syarat penilaian seorang pejabat eselon I dan II di lingkungan kementerian/lembaga negara. “Terima kasih kepada Badan Bahasa atas segala upaya yang telah dilakukan karena sebenarnya sudah ada beberapa BUMN dan kementerian/lembaga yang telah menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu syarat penilaian untuk menentukan layak atau tidak layak menjadi seorang pejabat,”tuturnya.    

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Badan Bahasa, M. Abdul Khak menjelaskan bahwa berdasarkan beberapa kajian terdapat 14 bahasa daerah yang diperkirakan dalam seratus tahun ke depan relatif stabil penuturnya. Untuk itu, dengan memanfaatkan jumlah penuturnya diharapkan dapat menyumbangkan kosakata yang banyak untuk bahasa Indonesia.   

Kemudian, ia mengatakan bahwa persoalan kebahasaan di Jawa Barat yang utama adalah ruang publiknya. Jawa Barat yang terdiri dari kota-kota besar membuat ruang publiknya banyak dipenuhi oleh bahasa asing. Persoalan lainnya adalah tentang bahasa daerah, kajian-kajian selama ini menunjukkan adanya pergeseran di ranah keluarga, yaitu dengan masuknya bahasa Indonesia ke ranah keluarga, padahal seharusnya keluarga-keluarga di Jawa Barat itu harus menggunakan bahasa Sunda, Cirebon, atau Melayu Betawi yang memang menurut perda diakui sebagai bahasa daerah di Jawa Barat.

Kegiatan pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat ini adalah salah satu upaya untuk melestarikan bahasa daerah karena aspek yang diujikan dalam pemilihan duta bahasa ini adalah aspek penguasaan bahasa daerah. Jadi, yang terpilih sebagai juara pasti dapat berbahasa daerah selain menguasai bahasa asing.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa di Jawa Barat ini sudah ada ikatan alumni duta bahasa, mereka mempunyai kegiatan spesifik tersendiri, misalnya dari tahun ke tahun mereka mengadakan kegiatan literasi dengan mendatangi daerah marginal yang memiliki akses terbatas. Mereka juga pernah melakukan kajian di suatu daerah di Jawa Barat yang menyimpulkan bahwa dengan hadirnya rice cooker ternyata ada 52 kosakata bahasa Sunda (yang berhubungan dengan masak-memasak) hilang.

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Jawa Barat, Sutejo mengutarakan bahwa menindaklanjuti upaya pelestarian bahasa daerah, pada tahun depan (2019), Balai Bahasa Jawa Barat akan mengadakan lomba-lomba terkait pelestarian bahasa daerah di Jawa Barat. (an)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa