Upaya Peningkatan Kemampuan Literasi Melalui Komunitas Literasi Tanjung Tiram

Upaya Peningkatan Kemampuan Literasi Melalui Komunitas Literasi Tanjung Tiram

Kendari, Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara—Pada 12 Juli 2018 Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara melaksanakan kembali kegiatan Komunitas Literasi Tanjung Tiram yang sempat terhenti karena libur panjang Idulfitri. Kegiatan itu dilaksanakan di SD Negeri 2 Moramo Utara, Tanjung Tiram, Moramo Utara dan diikuti oleh 34 orang siswa SD kelas IV, V, dan VI SD Negeri 2 Moramo Utara.

“Kegiatan Komunitas Literasi Tanjung Tiram awalnya hanya sekadar donasi buku. Namun, pada 2016 Kepala Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara, Sandra Safitri, melihat adanya kebutuhan fasilitasi pendidikan yang lain. Akhirnya, Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara menggerakkan Ikatan Duta Bahasa (Ikadubas) Sulawesi Tenggara untuk membentuk komunitas literasi di Desa Tanjung Tiram, membentuk kepengurusan, dan mengadakan pendekatan dengan pengurus Desa Tanjung Tiram terkait dengan pengadaan dan fasilitas kegiatan komunitas literasi,” ujar Dwi Pratiwi, salah satu Pembina Komunitas Literasi Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara.

Adanya kesadaran akan kebutuhan peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Moramo Utara membuat pendekatan Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara dengan pengurus Desa Tanjung Tiram serta Pemerintah Kabupaten Moramo Utara berjalan dengan baik. Bilik Balai Desa Tanjung Tiram pun diizinkan untuk dipakai sebagai bilik baca meskipun dengan fasilitas yang tidak memadai.

Agenda kegiatan Komunitas Literasi Tanjung Tiram dilaksanakan dalam satu tahun anggaran, yaitu Januari—Desember. Kelas literasi pun diadakan setiap hari Sabtu atau Minggu pada minggu pertama dan kedua. Ada juga satu kelas tambahan yang diupayakan oleh Tim Ikadubas Sultra pada minggu ketiga di setiap bulannya. Setiap kelas literasi akan dihadiri oleh pembina Komunitas Literasi Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara dan enam orang Ikadubas Sulawesi Tenggara.

Ada empat orang pembina Komunitas Literasi Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara, yaitu Dwi Pratiwi, Mulawati, Uniawati, dan Zakiah Mustafa. Pengarah dan penanggung jawabnya ialah Kepala Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara. Petugas pelaksananya dipercayakan kepada Tim Ikadubas Sulawesi Tenggara. Setiap tim terdiri atas enam orang dan bertugas secara bergantian sesuai dengan jadwal.

Tema pengajaran Komunitas Literasi Tanjung Tiram pada setiap kelas berbeda-beda sesuai dengan kurikulum yang sudah disusun oleh Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara. Tema atau topik sajian  pengajaran telah disesuaikan dengan kurikulum pengajaran SD dan berfokus pada literasi baca-tulis bahasa dan sastra Indonesia (puisi, cerita rakyat, dongeng, dan lain-lain), bahasa Inggris, dan numerasi serta permainan drama. Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara sendiri pun beberapa kali akan mengundang sastrawan dan psikolog untuk membantu pelaksanaan kelas Komunitas Literasi Tanjung Tiram agar anak-anak Komunitas Literasi Tanjung Tiram yang disebut Kelompok Kuning tidak merasa bosan.

Pelaksanaan kegiatan Komunitas Literasi Tanjung Tiram masih memiliki banyak kekurangan, baik ketersediaan bahan bacaan, fasilitas ruangan, maupun pengalaman mengajar para pengajar. Untuk itu, pelaksanaan kegiatan Komunitas Literasi Tanjung Tiram akan menjadi lebih baik jika bahan bacaan sudah terseleksi terlebih dahulu dan sesuai dengan kemampuan baca dan usia serta kemampuan penalaran siswa. Para pengajar juga wajib membaca bahan bacaan terlebih dulu dan mempelajari kurikulum dan buku panduan guru SD agar dapat menjawab pertanyaan para siswa. Bahan bacaan sebaiknya yang ringkas dan bergambar agar lebih menarik. Dalam hal ini, pengajaran bahan bacaan harus diawali dengan cerita, kemudian masuk ke dalam materi teks. Peserta kegiatan literasi diajar dan dilatih bagaimana menyimak dan menceritakan kembali bacaannya dalam bahasa tulis. Pelaksanaan kegiatan literasi harus diupauakan bernuansa permainan, Artinya, tidak seperti sekolah sore karena kegiatan ini sudah menyita waktu bermain anak-anak. Demikian penjelasan tambahan yang disampaikan oleh Stefanny, seorang tenaga pengajar lepas yang sedang berkunjung pada saat itu.

Selain pengajaran literasi dalam bentuk kelas atau forum diskusi, Komunitas Literasi Tanjung Tiram juga mempunyai beragam kegiatan lain. “Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara dan Ikadubas Sulawesi Tenggara rutin mengajak aparat pemerintah daerah, komunitas pemerhati pendidikan, kelompok ibu-ibu PKK untuk mengadakan donasi buku, sepatu, dan sepatu,” ungkap Dwi Pratiwi, “Anak-anak Komunitas Literasi Tanjung Tiram pun akan diajak mementaskan drama pada acara Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara seperti Bulan Bahasa, festival daerah, dan acara pemerintah daerah. Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara pun akan mendaftarkan Komunitas Literasi Tanjung Tiram ke dalam daftar Taman Bacaan Masyarakat (TBM) PT Pos Indonesia agar Komunitas Literasi Tanjung Tiram dapat memperkaya bahan bacaan berupa buku sumbangan dari berbagai pihak,  simpatisan, dan   dari anggota masyarakat lainnya,” ujar Dwi manambahkan. (pad/stef)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa