Antara Kreativitas dan Aktivitas Tenaga Kebahasaan Empat Puluh Guru Mengikuti Pelatihan Menulis Karya Tulis Ilmiah

Antara Kreativitas dan Aktivitas Tenaga Kebahasaan Empat Puluh Guru Mengikuti Pelatihan Menulis Karya Tulis Ilmiah

Medan– Sebanyak empat puluh orang guru SMP diKota Medan mengikuti pelatihan menulis karya tulis ilmiah (KTI) yang dihelat oleh Balai Bahasa Sumatra Utara. Kegiatan bertajuk Bengkel Bahasa Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi Tenaga Kebahasaan Tingkat SMP di Kota Medan ini digelar selama dua hari, 10—11 Juli 2018, di Aula BP PAUD dan Dikmas Sumut, Jalan Kenanga Raya No. 64, Medan.

Dalam sambutannya, Kepala Balai Sumatra Utara, Dr. Fairul Zabadi, mengatakan bahwa kemampuan profesional yang harus dimiliki guru salah satunya adalah kemampuan menulis artikel ilmiah. Namun, kompetensi menulis tenaga pendidik, terutama menulis karya tulis ilmiah, masih belum seimbang dengan kompetensi lainnya. “Kompetensi guru dalam menulis karya tulis ilmiah belum cukup baik. Oleh karena itu, Balai Bahasa Sumut merespons dan memfasilitasinya dalam bentuk pelatihan,” ungkap Fairul saat membuka acara, Selasa, 10 Juli 2018.

Selain metode ceramah dan tanya jawab,ujar Fairul, juga dilakukan diskusi dan praktik.  Sepatutnya hasil yang diperoleh dari bengkel bahasa ini menunjukkan bahwa peserta pelatihan akan memiliki keterampilan menulis artikel ilmiah dan menghasilkan karya tulis yang layak diterbitkan di jurnal ilmiah.“Bengkel Bahasa ini hendaknya bermanfaat bagi peserta dan dapat ditularkan kepada rekan seprofesi di instansi atau sekolah masing-masing,” pungkas Fairul dalam sambutannya.

Dalam materinya, Dr. Fairul Zabadi mengulas topik Kebijakan Bahasa dan mengupas Ide dan Anatomi Karya Tulis Ilmiah. Pemateri lain, Sahril, S.S. menyajikan Teknik Penulisan Judul dan Kerangka Tulisan. Materi terakhir disampaikan oleh narasumber Juliana, M.Hum. yang menelaah seputar Penyuntingan, Revisi, dan Publikasi.

Kategori

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa