Kantor Bahasa NTB Bina Pegiat Literasi di Kota Bima
Bima, Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat—Bertempat di SMPN 6 Kota Bima, Selasa, 17 Juli 2018, Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat (NTB) mengadakan kegiatan Pembinaan Literasi bagi Pegiat Literasi di Kota Bima. Pegiat literasi yang dibina berasal dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), perpustakaan sekolah, dan komunitas.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Baasa NTB, Songgo Siruah mengemukakan bahwa literasi adalah program nasional dan termasuk salah satu program prioritas (Nawacita) pemerintah. Untuk itu, Kantor Bahasa NTB berupaya agar materi literasi yang diberikan tepat sasaran.
“Kantor Bahasa NTB harus membaca kebutuhan guru dengan mengarahkan kegiatan literasi pada praktik berliterasi. Sekarang ini, kita tidak bisa lagi sekadar berteori, kita mencoba mendukung program Kurikulum 2013 (K-13) melalui literasi. Oleh sebab itu, mereka (peserta) ini selain mendapatkan teori, selanjutnya memang dilatih terkait empat keterampilan berbahasa, yaitu membaca, menyimak, menulis, dan praktik berbicara,”kata Songgo.
Ia menambahkan bahwa pada kegiatan kali ini jumlah pesertanya cukup banyak (100 orang), maka dibagi menjadi sepuluh kelompok dari seratus orang, setiap kelompok berisi sepuluh orang. “Praktiknya, mereka (peserta) dibagikan materi teks cerita, yang kemudian dibaca berkelompok, diringkas, dan dibuat menjadi naskah drama atau teater. Setelah itu, mereka latihan berkelompok, kemudian tampil di panggung secara berkelompok untuk menampilkan karya mereka dalam membaca dan menulis,”ungkap Songgo.
Di akhir sambutannya, Songgo berharap kegiatan ini bisa ditularkan kepada siswa dan anak didik di tempat mereka bekerja. “Saya melihat mereka antusias dan senang. Untuk itu, ke depan, program ini tidak bisa berjalan sendiri, kita akan bermitra dengan pemerintah daerah, dalam hal ini semua SKPD, termasuk dinas pendidikan, pemuda dan olah raga, dinas perpustakaan dan kearsipan, serta SKPD lain yang terlibat dengan program literasi,”tutur Songgo.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bima, Alwi Yasin mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat strategis untuk mendorong literasi karena para pegiat literasi yang ikut dapat menerapkan ilmu yang didapat di tempatnya bekerja. Ia pun menyambut baik ajakan Kantor Bahasa NTB untuk bekerja sama dalam kegiatan literasi yang berkesinambungan.
Ia menambahkan bahwa Dinas Pendidikan Kota Bima memiliki empat hal terkait kebijakan pemajuan literasi, yaitu program wajib satu buku satu siswa melalui dana BOS, pengadaan buku referensi berbasis budaya dan kearifan lokal, pembangunan lab bahasa dan perpustakaan, serta program tuntas baca, tulis, dan hitung (calistung) pada kelas satu.
Sementara itu, Ketua Forum Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kota Bima, Sukahar berpendapat bahwa acara ini sangat bermakna. “Kebetulan kami berada di jalur nonformal. Saya selaku ketua forum mengakomodir teman-teman karena makna dari acara ini luar biasa. Walaupun, Kantor Bahasa NTB ini jarang bertemu dengan kami, tapi dengan adanya kegiatan ini kami selaku pegiat literasi sangat merasakan manfaatnya,”ujar Sukahar yang ditemui usai acara.
Lebih lanjut, ia mengharapkan kegiatan seperti ini dapat dilakukan tidak hanya sekali tetapi berkelanjutan, minimal dua kali setahun di sepuluh kabupaten/kota di NTB, sehingga program literasi dapat berjalan lebih optimal. (an)