Penguatan Karakter Melalui Bengkel Sastra Musikalisasi Puisi

Penguatan Karakter Melalui Bengkel Sastra Musikalisasi Puisi

Sibolga – Rendahnya minat berkarya sastra masyarakat, terutama siswa di daerah, menjadi salah satu penyebab rendahnya kompetensi dan kecakapan hidup anak Indonesia. Hal ini juga yang menjadi latar belakang lahirnya bengkel sastra. Demikian sambutan Kepala Balai Bahasa Sumatra Utara, Dr. Fairul Zabadi, dalam acara pembukaan kegiatan Bengkel Sastra Musikalisasi Puisi bagi Pelajar SMA/SMK Se-Kabupaten Tapanuli Tengah, di Aula SMA Negeri 1 Plus Matauli, Sibolga, Senin, 23 Juli 2018.“Karakter kita sudah menghilang. Pengajaran semacam bengkel sastra diyakini dapat membantu proses pembentukan dan penguatan karakter siswa. Mengapa? Karena di dalam karya sastra terkandung nilai-nilai positif, nilai budaya, sosial, moral, kemanusiaan, hingga agama,” ungkap Fairul di hadapan empat puluh para peserta, siswa dan guru pendamping.

Fairul menambahkan, keterampilan dalam berbahasa dan bersastra dapat membentuk karakter manusia menjadi lembut dan rendah hati. Menurutnya, selama ini pengajaran sastra kurang diarahkan pada tujuan pemahaman, keterampilan, dan pembentukan sikap.  Itu sebabnya, kemampuan apresiasi, kreasi, dan ekspresi siswa terhadap sastra sangat terbatas. Kegiatan bengkel sastra ini, lanjutnya lagi, dilaksanakan dalam bentuk pemahaman teori, pelatihan intensif, dan praktik mengenai pemahaman dan penciptaan karya sastra melalui musikalisasi puisi.

“Sejauh ini kegiatan bengkel sastra cukup diminati oleh siswa, termasuk guru sekolah. Akan lebih baik lagi bila sekolah membentuk wadah sastra, seperti sanggar, guna menampung bakat dan kreativitas siswa,” tutur Fairul. “Semoga bengkel sastra ini jadi model dan muncul bengkel-bengkel sastra di sekolah-sekolah lain. Dalam hal ini, peran aktif Dinas Pendidikan tentunya sangat kami harapkan,”  tambah Fairul.

Kegiatan bengkel sastra ini menghadirkan empat orang narasumber. Elvrida Novianna Sinaga menyampaikan materi  Kebijakan Pemerintah Sumatra Utara dalam Peningkatan Pendidikan Sastra di Sekolah Tapanuli Tengah. Dr. Fairul Zabadi menjelaskan tentang Peningkatan Minat Berkarya Sastra Melalui Bengkel Sastra. Dua narasumber lain ialah praktisi sastra dan musik, yakni Hasan Al Banna dan Erizon Koto, M.Sn.. Kedua narasumber itu mengulas secara rinci tentang proses kreatif memusikalkan puisi, proses pemilihan bahan dan penafsiran puisi, proses pengenalan bunyi (komposisi musikal), dan bagaimana mengenal keselarasan dan harmonisasi. Materi tersebut dikemas  secara interaktif dengan melakukan praktik langsung. Pada pengujung acara, para peserta, yang dibagi dalam 7 kelompok,  menampilkan garapan masing-masing dalam sebuah konser musikalisasi puisi.

Kegiatan bengkel sastra yang berlangsung selama dua hari ini (23–24 Juli 2018) dibuka oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sibolga, yang diwakili oleh Kasi SMA, Elvrida Novianna Sinaga, S.Pd.M. Dalam sambutannya, diharapkanakan lahir bibit-bibit sastrawan yang dapat dijadikan contoh bagi masyarakat Tapanuli Tengah. “Terima kasih kepada tim Balai Bahasa Sumatra Utara yang dengan susah payah menempuh perjalanan jauh dan melatih anak-anak kami di sini. Kami berharap ke depan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah bisa bekerja sama dengan Balai Bahasa Sumut dalam bidang pembinaan sastra di daerah ini,” ujarnya.

Selain guru perwakilan sekolah, kegiatan bengkel sastra ini juga dihadiri Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Plus Matauli selaku tuan rumah dan  Wakil Ketua Komisi A DPRD Provinsi Sumatra Utara, Muhri Fauzi Hafiz, yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tapanuli Tengah.(AM/bbsu)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa