Merangsang Daya Literasi dengan Bermain Membaca

Merangsang Daya Literasi dengan Bermain Membaca

Sipirok – Hasil survei mengisyaratkan bahwa minat baca dan literasi bangsa Indonesia merupakan persoalan yang harus ditangani dengan serius. Minat baca dan literasi bangsa kita harus menyamai dan bahkan lebih tinggi daripada bangsa lain yang sudah maju agar bangsa Indonesia juga berperan dalam percaturan di era global.

Sejak Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan Gerakan Literasi Nasional (GLN), geliat literasi di berbagai daerah sudah mulai terasa dan tampak. Bahkan, ada beberapa daerah mengikrarkan diri sebagai provinsi, kabupaten, atau kota literasi. Geliat literasi itu tentu harus diikuti pula dengan penyediaan bahan bacaan, baik untuk siswa maupun masyarakat.

Upaya untuk merangsang daya literasi itu dapat dimulai dengan hal-hal sederhana, seperti yang dilakukan Balai Bahasa Sumatera Utara dalam kegiatan Bermain Membaca Bersama Perpustakaan Balai Bahasa Sumatera Utara. Kegitan yang digelar pada Kamis, 26 Juli 2018 di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sopo Poda, Desa Parausorat, Sipirok, Tapanuli Selatan, diikuti oleh 50 orang anak usia sekolah, kelas 3 – 6 SD.

“Perpustakaan Balai Bahasa Sumatera Utara merupakan perpustakaan khusus yang memberi layanan bidang kebahasaan dan kesastraan. Salah satu bentuk layanan yang diberikan adalah menyediakan fasilitas bacaan kepada masyarakat Sumatera Utara,” kata Kepala Balai Bahasa Sumatera Utara, Dr. Fairul Zabadi di hadapan para peserta dan para tetua/sesepuh kampung serta perangkat desa yang hadir saat pembukaan kegiatan.

Kegiatan ‘bermain membaca’ dikemas dan ditata untuk anak-anak mengembangkan kemampuan membaca mereka tanpa mengubah jiwa bermain mereka. Untuk memunculkan kreativitas, mereka dibagi ke dalam beberapa kelompok. Di setiap kelompok, mereka akan saling membantu, berdiskusi, dan mengajukan pendapat masing-masing. Ini turut melatih sikap kerja sama anak-anak. Setelah itu, instruktur menjelaskan permainan menulis. Setiap anak dalam kelompoknya diminta menulis satu kalimat sederhana. Kalimat itu disampaikan ke temannya dalam pesan berantai. Tim yang bisa menjawab benar pesan berantai memenangkan permainan.

Selesai kegiatan ‘bermain membaca’, acara dilanjutkan dengan Lomba Marcarito. Lomba Marcarito adalah lomba bercerita dengan menggunakan bahasa daerah (bahasa Angkola/Mandailing) yang diikuti siswa-siswa setingkat SMP.

“Kapan lagi anak-anak kami bisa mengekspresikan kemampuannya. Di sinilah kami lihat anak-anak dihargai dan diberikan tempatnya bermain, tutur Melani, pendiri TBM Sopo Poda, “Terima kasih tak terhingga kepada Balai Bahasa Sumut yang telah susah payah datang ke tempat kami yang jauh di pelosok ini,” ungkapnya.

Pada akhir kegiatan Fairul Zabadi menyerahkan bantuan buku-buku terbitan Balai Bahasa Sumatera Utara kepada TBM Sopo Poda yang diterima langsung oleh pendiri didampingi para pengelola. “Kami berharap bahan bacaan literasi ini dapat dimanfaatkan dan menjadi sumber pengayaan bagi anak-anak Parausorat,” pungkas Fairul.

(am-bbsu-27/7/18)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa