Mencintai Bahasa Indonesia, Mencintai Bangsa Indonesia

Mencintai Bahasa Indonesia, Mencintai Bangsa Indonesia

Pekanbaru- Sesuai dengan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, hal ini berarti bahwa kita harus mencintai bahasa dan  bangsa Indonesia. Dikatakan demikian karena bahasa pada hakikatnya merupakan simbol identitas yang mencerminkan karakter suatu  bangsa. Hal yang sama juga berlaku bagi  sastra Indonesia sebagai  hasil kreativitas manusia yang mampu mengungkapkan aspek estetik, baik dalam bidang kebahasaan maupun makna yang terkandung di dalamnya. Demikian dikatakan oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud, Prof. Dr. Dadang Sunendar, dalam acara pembukaan Pekan Bahasa dan Sastra (PBS) di Balai Bahasa Riau, Hotel Pesonna, Pekanbaru,  Senin (3/9/2018).

Dadang Sunandar sangat mengapresiasi kegiatan dalam menjaga, memelihara, dan mengembangkan bahasa serta sastra Indonesia. "Saya  sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Balai Bahasa Riau. Penghargaan yang  sama  juga saya sampaikan kepada berbagai pihak,khususnya  Dinas Pendidikan yang mendukung pelaksanaan acara ini," ujarnya.

Dadang juga menegaskan  bahwa Pekan Bahasa dan Sastra tanggal 3-- 7 September 2018 ini suatu langkah   untuk menggairahkan dan menyemarakkan aktivitas  berbahasa dan bersastra serta meningkatkan prestasi literasi.

Tema kegiatan kebahasaan dan kesastraan ini adalah Melalui Pekan Bahasa dan Sastra Kita Tingkatkan Prestasi dan Literasi Anak Bangsa. Ada beberapa kegiatan yang dipertandingkan dalam acara ini, antara lain dendang syair, lomba pidato tingkat SMP, dan lomba membawa acara untuk instansi.

Basri Jawahir,  pengawas dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau, dalam acara pembukaan mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang digagas oleh Balai Bahasa Riau. "Bahkan ke depan perlu sinergi dalam rangka kegiatan bahasa di Riau ini. Dinas Pendidikan  akan selalu mendukung dan  bersinergi dengan Balai Bahasa dalam setiap kegiatan bahasa dan sastra yang diprogramkan," ungkapnya.

Pada kesempatan itu Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Umar Solikhan, mengatakan bahwaq  tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan sikap positif  masyarakat terhadap bahasa dan sastra. "Bagi peserta lomba khususnya, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat pada khazanah Melayu sebagai salah satu unsur budaya nasional," ulasnya.

Jenis dan peserta dendang syair untuk peserta umum berjumlah 50 orang, lomba pidato untuk siswa SMP 50 orang, lomba pembawa acara untuk perwakilan instansi 40 orang, lomba musikalisasi puisi untuk siswa SMA 16 tim, lomba debat bahasa untuk siswa SMA 18 tim. Peserta berasal dari 7 kabupaten/kota di provinsi Riau, yakni Pekanbaru, Rokan Hulu, Siak, Kampar, Kuansing, Pelalawan, dan Bengkalis.

Perlu disampaikan bahwa pemenang dendang syair adalah Alyvia Annisa, Kamarul, M Rizal, Abdul Hamid, dan Leka Darniati. Pemenang lomba pidato tingkat SMA adalah Tria Mauliza, Rizki Iskar Amaldo, Karerina Azzahra, Namoradinata Siahaan, dan Dini Novira. (Irwanto, Balai Bahasa Riau)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa