Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Ajak Masyarakat Menulis Cerita Pendek

Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Ajak Masyarakat Menulis Cerita Pendek

Balai Bahasa Jawa Barat (BBJB) menyelenggarakan kegiatan Gerakan Literasi Nasional Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Sabtu, 23 Maret 2019 di Hotel Crowne, Bandung. Kegiatan tersebut dihadiri oleh tiga ratus peserta yang berasal dari siswa dan guru sekolah menengah pertama, madrasah sanawiah, sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, taman bacaan masyarakat, komunitas literasi se-Kota Bandung, duta kampus, Duta Perpustakaan Jawa Barat, Duta Bahasa Jawa Barat, serta para tamu undangan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Balai Arkeologi, Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, dan perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Kepala BBJB, Sutejo menjelaskan bahwa kegiatan Gerakan Literasi Nasional (GLN) dilaksanakan dalam rangka Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan. “Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan telah dilaksanakan di empat kabupaten dan kota Provinsi Jawa Barat. Pada tanggal 22 Maret 2019, kami telah mengadakannya di Kabupaten Sukabumi dan Cianjur. Hari ini kami adakan di Kota Bandung dan Kabupaten Garut,” jelas Sutejo.

“BBJB bekerja sama dengan Gerakan Menulis Buku Indonesia (GMB-Indonesia) untuk menghasilkan karya-karya sastra, seperti cerita pendek (cerpen), puisi, novel, dan sebagainya. Hasil-hasil karya itu akan kami terbitkan dan publikasikan. Pada tanggal 23 April 2019, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan akan mengadakan pelatihan penggerak literasi. Kami akan menunjuk tiga orang yang berasal dari penyuluh bahasa Indonesia, guru bahasa Indonesia, dan pegiat literasi di Provinsi Jawa Barat untuk mengikuti pelatihan tersebut. Saat ini masih dalam tahap seleksi. Mudah-mudahan ketiga orang ini dapat menggerakkan literasi membaca dan menulis di Jawa Barat” tambah Sutejo.

Koordinator kegiatan, Nia Kurnia mengatakan bahwa tujuan kegiatan tersebut untuk meningkatkan minat membaca dan menulis masyarakat Kota Bandung dalam rangka GLN serta Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan. “Harapan saya, setelah kegiatan ini, peserta termotivasi untuk menulis cerpen dan mengirimkannya kepada kami,” ujar Nia.

Pada kesempatan itu, sastrawan yang menjadi narasumber, Khrisna Pabichara membekali peserta dengan kiat menata cerita dan motivasi untuk gemar menulis. Selain itu, beliau juga mengajak peserta agar dapat mengirimkan karya yang telah dihasilkannya kepada panitia kegiatan melalui pos-el hingga tenggat waktu 23 April 2019. Empat puluh cerpen terbaik hasil karya peserta akan diterbitkan oleh BBJB sebagai bentuk apresiasi.

Khrisna berpesan agar peserta jangan takut menulis hanya karena royalti. “Bagaimana memberi semangat orang untuk menulis dengan royalti yang rendah? Ingat bahwa salah satu amal yang tidak pernah berhenti seperti sungai yang terus mengalir adalah ilmu yang bermanfaat. Ketika tulisan kita terus dimanfaatkan orang, itu uang dalam bentuk yang berbeda” ujar Khrisna.

Pada kesempatan yang sama, Pengawas Sekolah Menengah Atas, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Heri Susanto Boaz menyatakan bahwa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat siap mendukung GLN dan Gerakan Literasi Sekolah agar Jawa Barat dapat menjadi provinsi juara literasi. Bentuk dukungan tersebut, antara lain meningkatkan jambore literasi dalam berbagai level dan menjadikannya sebagai budaya sekolah, mengadakan lomba perpustakaan sekolah yang bekerja sama dengan perpustakaan daerah dan BBJB, membaca buku sastra dan melaporkan hasil bacaannya dalam suatu jaringan komunikasi yang selanjutnya akan mendapat penghargaan dari gubernur, serta mendorong program satu sekolah seribu buku dengan cara satu guru membuat satu karya buku. (iw,ik)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa