Universitas Muhammadiyah Purwokerto Praktik Kuliah Lapangan di Badan Pengembangan dan Bahasa dan Perbukuan

Universitas Muhammadiyah Purwokerto Praktik Kuliah Lapangan di Badan Pengembangan dan Bahasa dan Perbukuan

Jakarta—Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra,  Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, menerima kunjungan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa Timur, di Aula Sasadu, Gedung Samudra, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Rabu, 10 April 2019. Kunjungan itu merupakan implementasi dari mata kuliah Praktik Lapangan yang   diikuti oleh 78 peserta, yakni  dosen dan mahasiswa.  Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan adalah satu dari tujuh destinasi yang mereka kunjungi. Demikian dikatakan oleh Ketua Program Studi, Eko Suroso. “Kami sangat senang dapat berkunjung lagi ke Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, dan ini adalah kunjungan kami yang ketiga. Perlu kami sampaikan bahwa kunjungan ini merupakan implementasi dari Praktik Kuliah Lapangan mahasiswa. Hasil akhir kegiatan ini berupa penyusunan artikel ilmiah, bukan sekadar laporan perjalanan,” ujarnya.

Eko menambahkan, rombongan mahasiswa semester empat ini diharapkan mampu mengenal Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan lebih dekat, baik visi maupun misinya, termasuk program dan capaian Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan. Menurut Eko, selama ini mahasiswa hanya tahu dari internet dan sekarang sudah dapat melihat secara nyata lembaga yang menaungi bahasa Indonesia. Selain itu, kami juga  dapat berdiskusi dan mengutarakan ide dan gagasan kebahasaan. “Saya berharap kepada mahasiswa untuk dapat serius mengikuti kegiatan ini, mengenal Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan lebih dekat, mengetahui seluk- beluk Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, serta turut berperan aktif dalam mengemukakah ide dan gagasan dalam diskusi nanti,” tambah Eko.

Dalam kesempatan yang sama, Eko Sri Israhayu, salah seorang dosen pendamping, saat diwawancarai mengungkapkan bahwa mahasiswa harus tahu tentang lembaga Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,  yang kini berubah nama menjadi Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan. Ia menilai, perubahan ini tidak hanya sekadar pergantian nama, tetapi adanya peningkatan  fungsi, visi, dan misi lembaga ini ke depan. Dari pertemuan ini, ia berharap akan ada kerja sama antara Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, termasuk tentang bahan literasi.

Sri Eko menambahkan bahwa selama ini mahasiswanya sering mengikuti lomba menulis cerpen dan cipta puisi. Naskah peserta yang tidak meraih kejuaraan masih tersimpan rapi dan belum dibukukan. Ia berharap Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan dapat memberikan masukan terhadap karya tersebut atau mungkin dapat dibukukan sebagai tambahan bacaan literasi. “Saya berharap mahasiswa mampu mengenal lembaga ini lebih dekat  karena erat kaitannya dengan jurusan yang sedang mereka tempuh. Selama ini mahasiswa saya sering mengikuti lomba menulis cerpen dan puisi. Namun, banyak karya peserta yang tidak meraih kejuaraan masih tersimpan rapi. Apakah karya tersebut dapat menjadi bahan bacaan literasi nantinya atau bagaimana, ya?  Harapan saya, pertemuan ini dapat memberi masukan atau solusi terbaik,” ungkap Sri dengan penuh harap.

Kegiatan ini menghadirkan dua orang narasumber, pakar bahasa dari Badan Pengembangan Bahasa dan perbukuan, dengan pokok bahasan yang sudah ditetapkan, yakni Arie Andrasyah Isa (Profil Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan) dan Setyo Untoro(Tata Ejaan).

Salah satu peserta berinisial N mengaku senang dengan adanya Program Mata Kuliah Praktik Lapangan di kampusnya. Dengan adanya program tersebut ia dan teman-teman dapat berkunjung ke Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan mengenal lebih dekat lembaga ini. Harapannya silaturahmi dengan lembaga ini tidak pernah putus. (Dv)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa