Balai Bahasa Papua Lakukan Penelitian Sintaksis Bahasa Mairasi
![Balai Bahasa Papua Lakukan Penelitian Sintaksis Bahasa Mairasi](https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/resource/doc/images/bbpapua_sintaksis.jpg)
Kaimana, Balai Bahasa Papua--Tim peneliti dari Balai Bahasa Papua, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melakukan kegiatan penelitian sintaksis bahasa Mairasi di Kampung Marsi, Distrik Kaimana, Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat. Kegiatan yang dilakukan pada tanggal 9—15 April 2019 ini merupakan program kerja Balai Bahasa Papua dalam rangka pengembangan dan pelindungan bahasa daerah di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
Bahasa Mairasi adalah bahasa yang dipakai oleh kelompok subetnik Mairasi yang berdiam di sebelah barat daya daerah Kaimana. Penutur bahasa Mairasi kurang lebih 3.300 orang (Peckhman, 1996). Data terakhir tentang penuturnya belum ada. Bahasa Mairasi memiliki variasi dialektis, tetapi belum dapat diidentifikasi. Selain penelitian sintaksis, dilakukan pula penelitian fonologi dan morfologi bahasa Mairasi.
Perlu dikemukakan bahwa penelitian tidak hanya dilakukan terhadap bahasa Mairasi di Kaimana, tetapi juga bahasa daerah lainnya di wilayah kerja Balai Bahasa Papua.
Ketua tim peneliti, Antonius Maturbongs, menjelaskan bahwa penelitian bahasa daerah merupakan bagian dari satu pola pelestarian nilai budaya bangsa secara keseluruhan. Penelitian bahasa daerah di kedua provinsi ini berguna pula sebagai (1) usaha pengembangan bahasa nasional, yakni bahasa Indonesia, serta pengajarannya; (2) sumbangan untuk pengembangan linguistik nusantara sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dunia; dan (3) sumbangan dalam pemberdayaan manusia lokal untuk pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan keperluan praktis lainnya.
“Untuk maksud tersebut perlu diteliti lebih jauh, kemudian diusahakan penyusunan buku tata bahasa daerah sebagai dasar acuan kegiatan praktis tersebut Penyusunan tata bahasa daerah sudah sangat mendesak untuk keperluan perencanaan, pembinaan, dan pengembangan yang terpadu dan berkelanjutan. Mengapa? Karena di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat ini bahasa daerah cukup banyak macam ragamnya. Menurut Badan Bahasa, jumlah bahasa daerah di Provinsi Papua dan Papua Barat adalah 384 bahasa,” tambah Antonius. (JM)