Badan Bahasa Ajak Masyarakat KampungTobati Melestarikan Bahasa Tobati
![Badan Bahasa Ajak Masyarakat KampungTobati Melestarikan Bahasa Tobati](https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/resource/doc/images/8c0d6ac9-2400-41fb-81af-ca4446f118f9.jpg)
Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan bersama Balai Bahasa Provinsi Papua dan Papua Barat mengajak masyarakat di Kampung Tobati untuk menggunakan bahasa Tobati sebagai sarana komunikasi sehari-hari, khususnya kepada anak-anak.
Sosialisasi dan koordinasi yang dilaksanakan di Kampung Tobati pada Minggu, 28 April 2019 tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari adanya pembuatan bahan ajar muatan local bahasa Tobati yang diinisiasi oleh Balai Bahasa Provinsi Papua dan Papua Barat bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kota Jayapura pada tahun 2018.
“Anak-anak di Kampung Tobati ini hanya bias beberapa kosakata dalam bahasa Tobati, seperti doa harian dan lagu rohani. Itu pun karena diajarkan di sekolah minggu. Di rumah hanya orang tua yang menggunakan bahasa Tobati, sedangkan anak-anak menggunakan bahasa Indonesia,” ujar Nicodemus Hamadi, pegiat budaya dan bahasa Tobati.
Selain itu, Kepala Kampung Tobati, Jaad Denoy Mano pun mengungkapkan bahwa anak-anak tidak menggunakan bahasa Tobati karena tidak adanya pemaksaan dari orang tua ataupun tidak diajarkannya bahasa Tobati di sekolah.
Berdasarkan hasil kajian dari sejumlah pakar dan hasil survei di lapangan, memang tidak mengherankan jika bahasa Tobati diprediksi akan punah bila tidak ada tindakan penanganan yang serius dari pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Jayapura. Untuk itu, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan bersama Balai Bahasa Provinsi Papua dan Papua Barat berencana mengadakan revitalisasi bahasa Tobati di Kampung Tobati, Jayapura Selatan.
Kegiatan revitalisasi bertujuan untuk menyelamatkan bahasa Tobati dari ancaman kepunahan. Terlebih lagi, letaknya yang berada di Kota Jayapura membuat bahasa Tobati sangat rentan ditinggalkan oleh generasi muda. Oleh karena itu, upaya pelindungan bahasa ini diharapkan dapat membangkitkan generasi muda untuk kembali menggunakan bahasa Tobati dalam kehidupan sehari-hari. (SB)