BADAN PENGEMBANGAN BAHASA DAN PERBUKUAN GELAR BIMBINGAN TEKNIS FASILITATOR LITERASI BACA—TULIS TINGKAT REGIONAL PAPUA

BADAN PENGEMBANGAN BAHASA DAN PERBUKUAN GELAR BIMBINGAN TEKNIS FASILITATOR LITERASI BACA—TULIS TINGKAT REGIONAL PAPUA

Bimbingan Teknis Fasilitator Literasi Baca—Tulis Tingkat Regional Papua dilaksanakan  pada Senin—Jumat, 13—17 Mei 2019. Kegiatan yang dilakukan oleh Balai Bahasa Papua ini diadakan di Hotel Grand Abe Jayapura, Jalan Raya Abepura, Kota Baru, Jayapura, Papua. Kegiatan kebahasaan  tersebut dibuka oleh Kepala Bidang Pembelajaran, Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra.

Kepala Balai Bahasa Papua, Suharyanto, berharap para peserta dapat berkontribusi secara signifikan dalam upaya  peningkatan literasi baca—tulis di Papua. “Melalui kegiatan ini kita berharap literasi kita meningkat sehingga pendidikan semakin baik dan indeks pembangunan manusia di Papua meningkat hingga sederajat dengan provinsi lainnya,” ujar Suharyanto.

Dalam sambutannya Suharyanto juga menyampaikan harapannya, “Saya berharap kepada peserta,  selain meningkatkan kemampuan literasi baca—tulis,  juga dapat meningkatkan literasi budaya. Silakan Bapak dan Ibu pada waktu senggang menengok wilayah perbatasan dan tempat-tempat lain di Jayapura. Dengan bertambahnya wawasan budaya, Bapak dan Ibu akan tergerak untuk  meningkatkan literasi budaya di kalangan peserta didik dan warga masyarakat,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pembelajaran, Tengku Syarfina, menyampaikan bahwa salah satu upaya peningkatan budaya literasi baca-tulis yang ditempuh Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan adalah Bimbingan Teknis Literasi Baca-Tulis. “Bimbingan teknis tersebut berupa serangkaian kegiatan, yaitu Penyusunan Pedoman Bimbingan Teknis Literasi Baca-Tulis, Bimbingan Teknis Instruktur Baca-Tulis Tingkat Nasional, Bimbingan Teknis Fasilitator Baca-Tulis Tingkat Regional, dan Praktik Berliterasi Baca-Tulis di setiap provinsi,” kata Syarfina.

Bimbingan Teknis Instruktur Literasi Baca-Tulis Tingkat Nasional telah dilaksanakan pada 8—14 April 2019 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta. Dari kegiatan tersebut terpilih tiga puluh instruktur literasi baca-tulis yang akan menjadi narasumber di enam regional. “Minggu lalu kami juga telah mengadakan kegiatan yang sama  di Yogyakarta untuk daerah Jawa dan di Balikpapan untuk daerah Kalimantan. Hari ini  kegiatan Bimbingan Teknis Instruktur Literasi Baca-Tulis Tingkat Nasional dilaksanakan di Papua untuk wilayah Papua dan Papua Barat, juga  di Bali,  NTT, dan NTB,” jelas Syarfina.

Syarfina juga menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan seperti ini akan diadakan di dua lokus, yaitu Pekanbaru untuk daerah Sumatra dan Makassar untuk daerah Sulawesi. Syarfina berharap peserta dapat berperan aktif dalam kegiatan tersebut. “Saya berharap peserta dapat berdiskusi  secara intensif selama pertemuan ini berlangsung. Jika ada Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang memiliki permasalahan hendaknya juga dicarikan solusinya,” tuturnya.

Mohamad Sauzi, salah satu peserta yang berasal dari SMP Negeri 1 Pantai Barat, Kabupaten Sarmi, berharap dengan mengikuti kegiatan ini ia dapat menambah wawasan literasi dan membawa perubahan pada sekolah tempatnya mengajar. “Sekolah kami berjarak 41 kilometer dari pusat kota, minat literasi masih kecil sekali. Satu ruang kelas kami beralih fungsi menjadi perpustakaan. Buku-buku masih terbatas dan saat ini kami sedang berusaha menjalin hubungan dengan literasi bergerak untuk pengadaan buku-buku bacaan,” ucapnya.

Bimbingan Teknis Fasilitator Literasi Baca—Tulis Tingkat Regional Papua ini diikuti oleh 80 peserta yang terdiri atas guru Bahasa Indonesia (setingkat SD, SMP, dan SMA), pegiat literasi, dan penyuluh/calon penyuluh bahasa Indonesia dari wilayah Papua (Papua dan Papua Barat). Untuk mendukung kegiatan ini ada tujuh orang narasumber/instruktur dengan materi sajian:  (1) Tengku Syarfina (Upaya Pembinaan Bahasa Melalui Pembudayaan Literasi Baca—Tulis dan Bernalar Aras Tinggi (BAT); Kecakapan Abad Ke-21 dan STEM; Kebijakan Gerakan Literasi Nasional Badan Bahasa; (2) Suharyanto (Upaya Pembinaan Budaya Literasi Baca—Tulis di Provinsi Papua oleh Balai Bahasa Papua; (3) Seni Asiati (Strategi Literasi Baca—Tulis dalam Pembelajaran;  Jenis, Strategi, dan Teknik Membaca; Praktik Membaca Berbagai Jenis Teks; Teks Swasunting; Praktik Swasunting; Praktik Baik Berliterasi Baca—Tulis); (4) Alwiyah (Gerakan Literasi Sekolah dan Cara Pengelolaan Pojok Baca Tulis; Membuat RPP; Meringkas, Menulis Ulang, dan Mengonversi Teks; Praktik Meringkas, Menulis Ulang, dan Mengonversi Teks; Praktik Baik Berliterasi Baca—Tulis); (5) Ni Putu Ayu Widari (Meringkas, Menulis Ulang, dan Mengonversi Teks; Praktik Meringkas, Menulis Ulang, dan Mengonversi Teks; Teknik Swasunting; Praktik Swasunting; Praktik Baik Berliterasi Baca—Tulis); (6) Sarip Abdul Rohman (Jenis, Strategi, dan Teknik Membaca; Praktik Membaca Berbagai Jenis Teks; Teknik Menangkap Ide dan Menulis Kreatif Berbagai Jenis Teks Bacaan; Praktik Menulis Kreatif; Praktik Baik Berliterasi Baca—Tulis); dan (7) Dzikriyah (Gerakan Literasi Masyarakat dan Cara Pengelolaan Komunitas Literasi; Menciptakan Kreasi dan Inovasi Literasi Baca—Tulis di Masyarakat; Membuat Rencana Aksi; Teknik Menangkap Ide dan Menulis Kreatif; Praktik Baik Berliterasi Baca—Tulis). (sh,iw)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa