PENGAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING PAPUA NUGINI
Jayapura– Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) dan Balai Bahasa Jayapura, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, menyelenggarakan kegiatan Fasilitasi Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing untuk Delegasi Papua Nugini di Balai Bahasa Papua, Jayapura, Papua tanggal 11 Juni—6 September 2019. Pesertanya empat pengusaha, dua dari Vanimo, Provinsi Sepik Barat, dan dua dari Wewak, Provinsi Sepik Timur. Daerah Vanimo dan Wewak terhubung dengan jalur darat dari Jayapura. Narasumber yang terlibat dalam program ini adalah pengajar BIPA dari Balai Bahasa Papua: Abdullah Sani, Anton Maturbongs, Siswanto, Sri Yono, dan Yulius Pagappong.
Kegiatan kebahasaan ini merupakan kerja sama tiga pihak, yaitu Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Port Moresby, PPSDK, dan Balai Bahasa Papua, sebagai wujud upaya peningkatan fungsi bahasa Indonesia di kawasan Pasifik, khususnya di Papua Nugini. Melalui pengajaran BIPA, selain memperkenalkan bahasa Indonesia, diharapkan pemelajar BIPA mempunyai wawasan yang lebih luas mengenai budaya dan negara Indonesia Pemilihan peserta dari Vanimo dan Wewak dimaksudkan untuk membuka peluang bagi pengusaha dari Papua Nugini dapat bekerja sama dengan pengusaha di Jayapura dan meminimalkan kendala komunikasi kedua belah pihak.
Pada kesempatan itu Kepala Balai Bahasa Papua, Suharyanto, M.A., mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antarnegara sahabat, memartabatkan bahasa Indonesia di luar negeri, dan membuka peluang kerja sama antara warga Indonesia dan warga negara Papua Nugini dalam berbagai bidang kehidupan. (Didiek Hardadi Batubara)