Gelar GLN 2019 melalui Bimbingan Teknis Fasilitator Literasi Baca-Tulis Tingkat Regional Sulawesi dan Maluku

Gelar GLN 2019 melalui Bimbingan Teknis Fasilitator Literasi Baca-Tulis Tingkat Regional Sulawesi dan Maluku

Makassar, BPBP—Dalam rangka menyukseskan Gerakan Literasi Nasional (GLN) 2019, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan (BPBP) menyelenggarakan Bimbingan Teknis Fasilitator Literasi Baca-Tulis Tingkat Regional Sulawesi dan Maluku. Kegiatan itu dilaksanakan di Hotel Four Points, Jalan Andi Djemma No. 130, Banta-Bantaeng, Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan, 17—21 Juni 2019. Peserta kegiatan berjumlah 80 orang dari kalangan guru, pegiat literasi, dan penyuluh bahasa di wilayah regional Sulawesi dan Maluku.

Tujuan GLN adalah untuk menumbuhkembangkan budaya literasi pada ekosistem pendidikan sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup. GLN dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti melalui pembiasaan membaca selama lima belas menit sebelum belajar.

“Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, berupaya melaksanakan GLN itu dengan terus membudayakan literasi baca-tulis, baik di sekolah  maupun di kalangan masyarakat. Salah satu di antaranya berupa kegiatan Bimbingan Teknis Fasilitator Literasi Baca-Tulis,” ujar Dadang Sunendar, Kepala BPBP.

Bimbingan Teknis Fasilitator Literasi Baca-Tulis dibagi atas tiga tahap, yaitu (1) Bimbingan Teknis Instruktur Literasi Baca-Tulis Tingkat Nasional; (2) Bimbingan Teknis Fasilitator Literasi Baca-Tulis Tingkat Regional; dan (3) Praktik Baik Berliterasi Baca-Tulis. Bimbingan Teknis Instruktur Literasi Baca-Tulis Tingkat Nasional diikuti sebanyak 120 orang peserta yang terdiri atas guru, pegiat literasi, dan penyuluh bahasa. Bimbingan Teknis Fasilitator Literasi Baca-Tulis Tingkat Regional diikuti sebanyak  480 orang peserta dari enam regional, sedangkan Praktik Baik Berliterasi Baca-Tulis dilaksanakan oleh Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra dan  tiga puluh balai/kantor bahasa.

Retno Utami, Kepala Subbidang Pembelajaran Sastra, menambahkan, “Bimbingan Teknis Fasilitator Literasi Baca-Tulis Tingkat Regional Sulawesi dan Maluku bertujuan untuk menghasilkan fasilitator literasi baca-tulis tingkat regional yang andal dan mampu memberikan pelatihan literasi baca-tulis kepada guru, siswa, dan masyarakat di daerah masing-masing. Peserta akan dibekali pemahaman dan pelatihan tentang literasi baca-tulis, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat, pemahaman berbagai macam jenis teks dan menulis kreatif,  serta berlatih bernalar aras tinggi (BAT).”

Sebelum memulai Bimbingan Teknis Fasilitator Literasi Baca-Tulis, BPBP bekerja sama dengan unit utama Kemendikbud lainnya telah menyusun modul literasi baca-tulis yang akan dipergunakan dalam kegiatan tersebut. Modul itu adalah (1) “Modul Literasi Baca-Tulis di Sekolah”, (2) “Modul Literasi Literasi Baca-Tulis di Masyarakat”, (3) “Modul Literasi Membaca”, dan (4) “Modul Literasi Menulis”. Selanjutnya, penyeleksian peserta Bimbingan Teknis Instruktur Literasi Baca-Tulis Tingkat Nasional dan regional ini dilakukan oleh tiga puluh  balai/kantor bahasa di daerah.

Bimbingan Teknis Fasilitator Literasi Baca-Tulis Tingkat Regional untuk regional Jawa akan dilaksanakan di Yogyakarta, regional Kalimantan di Balikpapan, regional Bali dan Nusa Tenggara di Denpasar,  regional Papua di Jayapura pada Mei 2019, sedangkan untuk regional Sulawesi dan Maluku akan dilaksanakan di Makassar dan regional Sumatra di Pekanbaru pada Juni 2019. Setiap regional diikuti oleh 80 orang peserta dari kalangan guru, pegiat literasi, dan penyuluh bahasa.

Pada setiap akhir kegiatan peserta Bimbingan Teknis Fasilitator Literasi Baca-Tulis diharapkan memiliki kemampuan untuk menjadi instruktur dan fasilitator literasi baca-tulis. Total instruktur dan fasilitator literasi baca-tulis yang akan dilatih oleh BPBP pada 2019 berjumlah 500 orang. Instruktur dan fasilitator tersebut akan melakukan praktik baik berliterasi baca-tulis secara masif di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat di daerahnya masing-masing dengan bekerja sama dengan Pusat Pembinaan Bahasa dan 30 balai/kantor bahasa di daerah.

(pad)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa