Balai Bahasa Sulut Dorong Kreativitas Guru dan Siswa dalam Menulis Karya Sastra
Tomohon—Dalam rangka meningkatkan apresiasi terhadap sastra daerah sekaligus meningkatkan kreativitas menulis, khususnya bagi guru dan siswa di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Balai Bahasa Sulawesi Utara menyelenggarakan Bengkel Sastra Penulisan Kreatif bagi Guru dan Siswa SLTA se-Kota Tomohon di SMA Karitas Tomohon, 11 s.d. 13 Maret 2020.
Pada kesempatan itu, Kepala Balai Bahasa Sulawesi Utara, Supriyanto Widodo mengungkapkan bahwa kegiatan itu bertujuan meningkatkan kreativitas menulis guru dan siswa di Kota Tomohon sekaligus melestarikan kekayaan sastra lisan daerah (cerita rakyat) agar dapat dikenal oleh generasi muda saat ini.
Ia menambahkan bahwa hasil karya tulisan terbaik dari peserta akan dimuat dalam buku antologi cerita rakyat yang diterbitkan oleh Balai Bahasa Sulawesi Utara.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Tomohon dan Minahasa, Joice Rumengan mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung upaya pelestarian cerita rakyat sebagai warisan leluhur yang harus dijaga keberadaannya karena mengandung nilai-nilai kearifan lokal.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat menggairahkan kembali kreativitas guru dan siswa dalam membuat karya sastra berkualitas, khususnya cerita rakyat sebagai warisan dan khazanah kearifan lokal sehingga masyarakat terutama generasi muda sadar untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Narasumber pada kegiatan itu adalah Yanusa Nugroho (sastrawan nasional), Stela Fientje Watak (pegiat literasi), dan Jeannie Lesawengan (Balai Bahasa Sulut).
Pada kesempatan terpisah, Yanusa Nugroho mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan memotivasi dan menumbuhkan semangat untuk berpikir positif dengan melakukan hal-hal kreatif, dalam hal ini menulis karya sastra.
“Ini yang harus kita jaga, bukan hanya berbicara tentang keterampilan tetapi berbicara sastra sebenarnya berbicara tentang peradaban. Jadi, kegiatan seperti ini harus digalakkan di berbagai tempat karena ini sangat menunjang sistem pendidikan kita,”ungkap Yanusa.
Narasumber lainnya, Stela Fientje Watak mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi guru dan siswa karena memberikan dampak positif untuk mengembangkan karakter. Ia berharap pemerintah terus melakukan inisiasi-inisiasi kegiatan seperti ini.
Para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan itu. Alvito Pua, peserta dari SMAN 1 Tomohon menuturkan bahwa kegiatan ini menunjukkan adanya kepedulian yang diberikan pemerintah terhadap pengembangan literasi di Sulawesi Utara, khususnya Tomohon.
Selanjutnya, Elisabeth, peserta dari SMA Karitas Tomohon mengatakan bahwa kegiatan ini dapat memotivasi dirinya untuk menjadi seorang penulis sekaligus menyukai cerita-cerita rakyat Sulawesi Utara. (an)