Bahasa Indonesia Satukan Cinta Berbagai Negara

Bahasa Indonesia Satukan Cinta Berbagai Negara

Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan melalui Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) bekerja sama dengan Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya serta Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri, Kemendikbud, menyelenggarakan Malam Apresiasi bagi Pemenang  Lomba Pidato dan Bercerita dalam Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APLP BIPA) 2019 di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, 15 Agustus 2019.  Kegiatan tersebut  dimeriahkan dengan menggelar tari tradisional Indonesia.

Dalam pelaksanaan acara itu juga  diumumkan para pemenang lomba pidato bahasa Indonesia, lomba bercerita, lomba debat, dan pembicara terbaik, serta para finalis yang terpilih pada perlombaan sebelumnya.

Pembicara terbaik pada debat bahasa Indonesia diraih oleh  Semenova Elizaveta (Rusia) dan Louis Gerald P. (London). Regu terbaik diraih oleh tim Muhammad Amin (Thailand), Therese Maria A-line (Manila), dan Louis Gerald (London). Kategori lomba cerita terbaik satu diraih oleh Mamadiyorova Zabo  (Uzbekistan), terbaik kedua oleh Eldina Xinenes (Timor Leste), dan terbaik tiga oleh Michael James (Australia). Tiga pemenang untuk kategori lomba pidato diraih oleh Charlie Barnes (Australia), terbaik dua oleh Asma Tahsin Mohamed (Mesir), dan terbaik tiga oleh Muhammad Amin Musa (Thailand).

Adapun juri pada lomba tersebut adalah Emi Emilia (Kepala Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan), Yahya Jakaria (Biro Perencanaan Kerja Sama Luar Negeri), Darwin Tampubolon (Direktorat Jenderal Warisan Diplomasi Budaya), Lina Meilinawati (Universitas Padjajaran),  dan Erni Caturwesti (Universitas Indonesia).

Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Kemendikbud, Nadjemuddin Ramly,  mengapresiasi para pemenang lomba dan berharap ke depan jurusan bahasa Indonesia semakin diminati dan berkembang pesat di kancah internasional. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Saya berharap jurusan bahasa Indonesia di luar negeri akan semakin bertambah sehingga bahasa Indonesia semakin eksis di kancah internasional,”ungkapnya.

Semenova Elizaveta delegasi asal Rusia yang menjadi pembicara terbaik dalam lomba kategori debat bahasa Indonesia merasa haru ketika dinobatkan sebagai pembicara terbaik, padahal ia merasa teman-teman yang lain cukup bagus. Namun, saat ditanya tentang persiapan, wanita yang kerap disapa Elis ini, mengaku tidak terlalu grogi saat debat karena isu yang dibahas tidak terlalu sulit baginya dan sesuai dengan minatnya. Elis yang sudah belajar bahasa Indonesia lebih dari satu tahun ini berharap, saat kembali ke negaranya ia dapat berkarya dengan bahasa Indonesia. Ia juga berharap agar teman-temannya yang belum beruntung saat itu dapat mengikuti ajang bergengsi seperti dirinya. (Dv)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa