Seminar dan Bengkel Penulisan Esai Mastera

Seminar dan Bengkel Penulisan Esai Mastera
Lembang, Bandung, Jawa Barat--Melalui Seminar dan Bengkel Penulisan Esai Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera), Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan memberikan kesempatan kepada para esais muda dari negara serumpun di Asia Tenggara untuk memperluas wawasan dan kemampuan teknis menulis esai. Program yang menjadi wadah bertukar pengalaman kreatif sesama peserta dan sastrawan-sastrawan yang berpengalaman dari empat negara anggota Mastera, yakni Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura, diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan dalam rangka kerja sama Mastera selama tujuh hari, pada tanggal 19—25 Agustus 2019, di Hotel Puteri Gunung, Lembang, Jawa Barat. 
 
Acara Seminar dan Bengkel Penulisan Esai Mastera dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum. Pada materi sajiannya, Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan memberikan arahan agar kegiatan milik bersama negara serantau tersebut dapat diperkenalkan kepada masyarakat luas di luar negara Asean. 
 
Sebagai pemakalah kunci, Prof. Dadang juga mengharapkan agar Mastera dapat dijadikan sarana tukar pikiran, menambah jumlah karya sastra, dan saling memberi motivasi antar sastrawan, baik di wilayah Asean maupun di luar Asean. Peserta Seminar dan Bengkel Penulisan Esai Mastera diharapkan dapat lebih mengenal situasi penulisan esai dan juga mengambil manfaat dari pandangan dan kritik sesama sastrawan muda dari negara lain. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi wadah untuk menyerap pengalaman kreatif, baik dari sastrawan senior maupun sastrawan muda dari berbagai negara. 
 
Kegiatan Seminar dan Bengkel Esai Penulisan Sastra tersebut, diisi dengan aktivitas sidang pleno dan dilanjutkan dengan sidang panel yang terbagi dalam empat kelompok diskusi. Esais dan sastrawan yang menjadi pemakalah dan juga sebagai pembimbing dalam acara tersebut adalah Dr. Haji Morsidi bin Haji Mohamad (Brunei Darussalam), Maman S. Mahayana (Indonesia), Agus R. Sarjono (Indonesia), Cecep Syamsulhari (Indonesia), Ganjar Harimansyah (Indonesia), Dr. Awang Azman bin Awang Pawi (Malasyia), dan Maarof Salleh (Singapura). Kegiatan Seminar dan Bengkel Esai Penulisan Sastra tersebut juga dihadiri oleh para peserta delegasi dari Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. (Prim/Nav/Hwia)
 
 

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa