Duta Bahasa: Reksa Bahasa yang Berjuang Tanpa Pamrih

Duta Bahasa: Reksa Bahasa yang Berjuang Tanpa Pamrih

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Reksa Bahasa pada 10—21 September 2020 di Hotel ZIA Sanno, Jakarta. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 64 orang duta bahasa perwakilan setiap provinsi di Indonesia.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Muh. Abdul Khak. Dalam sambutanya, Khak menyampaikan harapannya agar duta bahasa dapat membantu balai dan kantor bahasa menjadi reksa/penjaga bahasa dalam upaya penegakan bahasa Indonesia di ruang publik.

Khak juga menuturkan bahwa penegakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan membutuhkan jiwa nasionalisme yang tinggi dan tanpa pamrih. Menurutnya, banyak orang yang bekerja tidak ikhlas sehingga tidak maksimal. Ia membandingkan dengan perjuangan para pahlawan yang tanpa pamrih dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, khususnya dalam menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan pada tahun 1928.

“Kalian adalah orang-orang pilihan. Saya berharap kalian yang hadir di sini dapat mengikuti bimbingan teknis secara serius dan maksimal. Bekerjalah tanpa pamrih seperti para pahlawan terdahulu dalam mendirikan bangsa ini,” tutupnya.

Senada dengan Khak, Fairul Zabadi selaku Koordinator Kelompok Substansi Pemasyarakatan Bahasa dan Sastra menuturkan bahwa duta bahasa harus mampu menguasai lima kompetensi dasar, yakni kebahasaan dan kesastraan, literasi, media sosial, teknologi dan informasi, serta pemasaran.

“Kalian adalah generasi milenial yang akan membawa bangsa ini dalam kemajuan, yang menjadi penjaga bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, dan diharapkan dapat menguasai lima kompetensi dasar, yakni kebahasaan dan kesastraan, literasi, media sosial, teknologi dan informasi, serta pemasaran,” ujarnya.

Di akhir sambutannya, Fairul berpesan kepada peserta untuk selalu menjaga protokol kesehatan saat mengikuti pelatihan selama sepuluh hari ke depan agar tetap sehat ketika kembali ke daerah masing-masing. (DV, AMY)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa