Peringati Bahasa Ibu Internasional Balai Bahasa Jawa Barat Gelar Pasanggiri Tembang Pagerageungan tingkat SLTP Se-Kabupaten/Kota Tasikmalaya

Peringati Bahasa Ibu Internasional Balai Bahasa Jawa Barat Gelar Pasanggiri Tembang Pagerageungan tingkat SLTP Se-Kabupaten/Kota Tasikmalaya

Balai Bahasa Jawa Barat bekerja sama dengan Desa Wisata Ageung menggelar kegiatan Pasanggiri Tembang Pagerageungan tingkat SLTP se-Kabupaten/Kota Tasikmalaya. Kegiatan tersebut berlangsung pada 27 Februari 2021 di Desa Wisata Ageung, Kampung Balendongan, Desa Pagersari, Kecamatan Pagerageungan, Tasik, Jawa Barat. Meskipun digelar dalam kondisi pandemi, kegiatan tersebut tetap berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan menghimbau baik para peserta, tamu undangan dan para pihak yang datang untuk menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Pasanggiri Tembang Pagerageungan merupakan salah satu rangkaian kegiatan peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional. Hari Bahasa Ibu Internasional ditetapkan untuk diperingati setiap 21 Februari sejak ditetapkan dalam Sidang Umum ke-30 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 1999. Selain itu, kegiatan ini berada dalam ruang lingkup Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) KKLP Pelindungan Bahasa dan Sastra, yaitu Revitalisasi Sastra.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Wakil Kadisdik Tasikmalaya, Tokoh Masyarakat, guru, dan siswa se-Kab/Kota Tasikmalaya  turut hadir  dalam kegiatan tersebut. Aminudin Azis selaku Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa membuka kegiatan Pasanggiri Tembang Pagerageungan secara resmi. Dalam sambutannya, Aminudin menyampaikan bahwa kegiatan revitalisasi itu harus berkelanjutan atau berkesinambungan mulai tahap pertama sampai tahap berikutnya. Selama ini kegiatan di setiap balai dan kantor seperti hit and run artinya muncul kegiatan di suatu kota (seperti pasanggiri ini) kemudian hilang. Lanjutnya, Aminudin menegaskan bahwa mulai tahun ini akan membuat program yang disebut model revitalisasi bahasa dan sastra daerah di seluruh provinsi yang ada di 30 UPT. Untuk Jawa Barat, sebaiknya membuat model revitalisasi yang disebut dengan model revitalisasi bahasa dan sastra berbasis komunitas dan pendidikan.

Sementara itu, peserta yang terlibat dalam kegiatan itu berjumlah 11 tim yang berasal dari 11 sekolah jenjang SLTP yang berada di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya. Peserta yang berkompetisi dalam kegiatan ini berjumlah 11 tim yang berasal dari 11 sekolah jenjang SLTP yang berada di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya. Setiap tim terdiri atas lima orang peserta yang memiliki peran masing-masing dalam pementasan, ada yang menjadi vokalis utama (panembang) dan ada yang menjadi vokalis pengiring (alok). Dalam pementasannya semua tim menampilkan tembang pagerageungan dengan naskah yang sudah ditentukan oleh panitia yaitu naskah Ngamulyakeun Basa Indung karya Tatang Sumarsono.

Iik Setiawan dan Cicih Sundarsi dipercaya sebagai juri dalam kegiatan Pasanggiri Tembang Pagerageungan.  Keduanya berasal dari Padepokan Seni Bumi Ageung. Selanjutnya, kriteria dalam penilaian pasanggiri ini yaitu anggana sekar ‘bernyanyi sendiri’, rampak sekar ‘bernyanyi bersama’, dan tata pinton ‘pementasan’.

Setelah melakukan penilaian dari tiap-tiap tim yang tampil dengan mempertimbangkan anggana sekar ‘bernyanyi sendiri’, rampak sekar ‘bernyanyi bersama’, dan tata pinton ‘pementasan’. Dewan juri dalam rapat khusus memutuskan tiga tim terbaik dalam kegiatan ini, yaitu:

  • Pemenang Pertama, SMP Negeri 1 Pagerageung dengan jumlah nilai 1135. Pemenang Pertama mendapatkan hadiah piala, piagam penghargaan, dan uang tunai Rp4.000.000,00.
  • Pemenang Kedua, SMP Negeri 5 Kota Tasikmalaya dengan jumlah nilai 1123. Pemenang Kedua mendapatkan hadiah piala, piagam penghargaan, dan uang tunai Rp3.000.000,00.
  • Pemenang Ketiga, SMP IT Al Husni Pagerageung dengan jumlah nilai 1103. Pemenang Ketiga mendapatkan hadiah piala, piagam penghargaan, dan uang tunai Rp2.500.000,00.

Kegiatan Pasanggiri Tembang Pagerageungan diharapkan dapat memupuk kecintaan para peserta khususnya para pemenang dalam aktivitas melestarikan bahasa Ibu. Selain itu, tembang pagerageungan diharapkan dapat bertahan dalam lingkungan masyarakat penuturnya. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Aminudin Aziz, berharap kegiatan ini dapat berlangsung dari tahun ke tahun. (AS)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa