Meningkatkan Rasa Cinta pada Bahasa dan Sastra Melalui Kuis Pelita Bahasa

Meningkatkan Rasa Cinta pada Bahasa dan Sastra Melalui Kuis Pelita Bahasa

Jakarta—Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan menyelenggarakan lomba Kuis Pelita Bahasa dan Sastra di Aula Sasadu, Gedung M. Tabrani,  Kantor Badan Bahasa,  Selasa, 16 Oktober 2019. Kegiatan ini  berupa kuis tentang kebahasaan dan kesastraan dengan mengujikan materi soal kebahasaan, seperti ejaan, pembentukan kata, pilihan kata, anagram kata, dan anagram kalimat. Selain itu, materi kuis juga tentang sastra dan kemahiran mendengarkan.

 

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Dadang Sunendar. Dalam sambutannya, Dadang sangat mengapresiasi  terselenggaranya acara ini dan berharap. Acara ini dapat meningkatkan motivasi anak untuk lebih mencintai bahasa dan sastra.  “Saya sangat mengapresiasi terselenggaranya acara ini karena dapat memotivasi anak untuk lebih mencintai bahasa dan sastra,” tuturnya.

 

Dadang menambahkan, saat ini banyak generasi muda yang lebih bangga menggunakan bahasa asing daripada bahasa Indonesia sehingga keberadaan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa menjadi terancam. Sebagai contoh kecil, termasuk di lingkungkan sekolah, ada ruang kelas yang diberi nama dalam  bahasa Inggris. Sejatinya hal itu tidak dilarang, tetapi harus didahuli nama dalam bahasa Indonesia. Artinya,  kita lebih mengutamakan bahasa Indonesia daripada bahasa asing. “Saat ini banyak generasi muda yang lebih bangga menggunakan bahasa asing sehingga keberadaan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa menjadi terancam. Termasuk di lingkungkan sekolah, ada yang menggunakan nama ruangan dengan bahasa Inggris. Sejatinya hal itu tidak dilarang  asalkan didahului nama dalam bahasa Indonesia. Jadi, bahasa Indonesia dulu, baru nama asing yang ditulis dengan ukuran yang lebih kecil,” tegasnya.

 Pada akhir sambutannya,  Dadang mengucapkan selamat berkompetisi dan mengajak peserta untuk meneriakkan slogan Badan Bahasa, yakni “Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing”.  Dadang berharap  peserta pertemuan dapat menjadi pelopor pengutamaan bahasa Indonesia.

Atikah Solihah, Koordinator Acara, menuturkan kegiatan ini bertujuan untuk menyosialisasikan kosakata bahasa Indonesia, meningkatkan pemahaman terhadap kaidah bahasa Indonesia, meningkatkan apresiasi sastra Indonesia, dan  meningkatkan partisipasi peserta dalam penggunaan bahasa Indonesia di lingkungannya.

Acara yang menjadi rutinitas tahun ini diikuti oleh 32 sekolah tingkat SMA dan sederajat di Jabodetabek yang telah melewati tahap selekasi daring pada tanggal 25 September--1 Oktober 2019. Perlombaan ini terbagi atas tiga babak: babak penyisihan, semifinal, dan final.

Adapun juri  dalam kegiatan ini adalah Atikah Solihah,  Menuk Hardaniwati, Triwulandari, Azhari Dasman, Retno Utami, dan Elvi Suzanti untuk babak penyisihan.  Empat juri untuk babak semifinal dan final, yakni Dora Amalia, Fairul Zabadi, Abdul Gaffar Ruskhan, dan Ivan Lanin. Dewan juri memiliki tugas dan wewenang menyusun soal, memvalidasi soal, membacakan soal saat pelaksanaan, dan memberi skor atas jawaban peserta serta menetapkan pemenang kuis.

Dalam pelaksanaan lomba yang berlangsung hingga sore itu dewan juri menetapkan  empat tim yang berhak menerima hadiah pada acara puncak Bulan Bahasa pada tanggal 28 Oktober 2019, yakni  Juara 1 (SMAN Unggulan M.H. Thamrin), Juara 2 (SMA 2 Gunung Putri), Juara 3 (SMA Kumnamu Kota Tangerang), Juara 4 (Zamzam Syifa Boarding School).

Dora Amalia, selaku Ketua Dewan Juri, mengucapkan selamat kepada para pemenang dan berharap pengalaman mengikuti perlombaan ini dapat disebarluaskan kepada siswa yang lain guru di sekolahnya sehingga pemahaman tentang kebahasaan dan kesastraan dapat ditingkatkan (Dv)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa