Bulan Bahasa dan Sastra 2019: Maju Bahasa dan Sastra, Maju Indonesia
Jakarta—Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dadang Sunendar mewakili Mendikbud membuka Puncak Bahasa dan Sastra 2019 yang mengangkat tema “Maju Bahasa dan Sastra, Maju Indonesia” di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Senin, 28 Oktober 2019.
Pada kesempatan itu, Dadang membacakan sambutan dari Mendikbud yang mengatakan bahwa pengembangan bahasa dan sastra di tanah air harus terus dilakukan oleh Badan Bahasa dan Perbukuan. Pelindungan terhadap bahasa dan sastra daerah juga harus secara pararel dilakukan bekerja sama dengan pemerintah daerah di Indonesia karena pelindungan ini berarti pula pelindungan terhadap keberagaman di Indonesia yang multietnik dan multibahasa. Kemendikbud mendukung berbagai upaya untuk menegakkan kedaulatan bahasa Indonesia di tanah air, melestarikan bahasa dan sastra daerah, dan mendukung semua lapisan masyarakat untuk menguasai bahasa asing strategis guna meningkatkan daya saing bangsa.
Ia menambahkan bahwa seperti pada Puncak Bulan Bahasa dan sastra 2017, Bulan Bahasa dan Sastra menjadi pembuktian para ahli bahasa dan sastra maupun generasi muda untuk memunculkan berbagai inovasi produk kebahasaan dan kesastraan. Produk yang diluncurkan merupakan produk inovatif yang berguna bagi masyarakat untuk meningkatkan literasi bahasa dan sastra di tanah air. Produk-produk tersebut antara lain Kamus Bahasa Indonesia dengan Bahasa ASEAN, Kamus Vokasi, KBBI Disabilitas Netra (Disnetra), Buku Seri Penyuluhan, Buku Sastrawan Berkarya, Buku Bahan Belajar Bahasa Asing, Aplikasi Layanan Ahli Bahasa, Buku Sahabatku Indonesia (BIPA), Buku Bahan Terjemahan, Buku Gerakan Literasi Nasional, dan Buku Peta Bahasa Daerah.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Hurip Danu Ismadi selaku penanggung jawab Bulan Bahasa dan Sastra 2019 mengungkapkan bahwa perkembangan bahasa, sastra, dan perbukuan saat ini sangat pesat sekali. Bahasa dan sastra berkembang selaras dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dalam berbagai bidang, baik dalam bidang sosial budaya, politik, ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan dan teknologi, komunikasi massa, pemerintahan, maupun dalam bidang yang lain. Untuk itu, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai satu-satunya lembaga pemerintah yang diberi mandat untuk menangani masalah kebahasaan dan kesastraan di Indonesia berkewajiban untuk menjaga dan meningkatkan mutu bahasa negara dan sastra dalam berbagai ranah.
Sejalan dengan hal itu, Badan Bahasa dan Perbukuan sejak 1989 menyelenggarakan Bulan Bahasa dan Sastra yang meliputi berbagai kegiatan kebahasaan dan kesastraan dengan melibatkan beragam pihak, dari ekosistem pendidikan, insan dan komunitas pemerhati bahasa dan sastra, lembaga, hingga masyarakat umum. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan sikap positif masyarakat terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan meningkatkan peran serta masyarakat luas dalam menangani bahasa dan sastra melalui berbagai aktivitas kebahasaan dan kesastraan.
Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan menyelenggarakan berbagai kegiatan baik di pusat maupun di daerah untuk menyemarakkan Bulan Bahasa dan Sastra. Sementara itu, tema yang diangkat dalam Bulan Bahasa dan Sastra 2019 adalah “Maju Bahasa dan Sastra, Maju Indonesia”. Tema tersebut memberi isyarat tentang optimisme bangsa yang akan maju dengan salah satu unsur pendukungnya adalah bahasa dan sastra. (an)