Mahasiswa Asing Antusias Ikuti Simulasi UKBI
Bandarlampung--Belasan mahasiswa asing yang berkuliah di Lampung antusias mengikuti simulasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) yang diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Lampung. Selama berada di Lampung mereka baru pertama kali mengikuti kegiatan ini.
Ishini Mendis, mahasiswa asal Srilangka, mengatakan bahwa ia sangat bersemangat mengikuti kegiatan ini. Selama ini ia hanya belajar bahasa Indonesia dari Youtube sehingga kosakata yang ia temukan juga sangat terbatas. “Saya baru pertama kali ikut simulasi UKBI ini. Kegiatan ini sangat bagus dan tertarik mengikuti uji UKBI yang sebenarnya,” tutur mahasiswa pascasarjana jurusan Bahasa Inggris di Universitas Lampung ini.
Imron Sama Ae, mahasiswa asal Thailand Selatan, mengaku tidak menemui kendala saat mengikuti simulasi UKBI ini. Ia berhasil menjawab sepuluh soal dengaran dalam bentuk monolog dan dialog. “Dua soal tentang kaidah bahasa Indonesia dan lima soal membaca bisa saya kerjakan juga,” jelas mahasiswa pascasarjana jurusan Manajemen di IBI Darmajaya.
Hal serupa juga dituturkan Ridojalani, mahasiswa asal Malaysia yang kini menempuh program S-1 jurusan Manajemen di IBI Darmajaya. Menurutnya, soal UKBI tidak membingungkan. Pertanyaan yang diberikan juga mampu dijawab dengan baik. “Saya tertarik mengikuti tes UKBI di masa datang untuk mengetahui tingkat kemahiran berbahasa Indonesia,” terangnya.
Kegiatan Identifikasi Jejaring Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) ini berlangsung selama satu hari. Kegiatan ini melibatkan akademisi dari berbagai universitas, baik negeri maupun swasta, serta mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di Bandarlampung.
Narasumber UKBI, Hasnawati Nasution, S.Pd., menerangkan bahwa siswa asing yang belajar di Indonesia harus mengikuti tes UKBI untuk mengetahui kemahirannya dalam berbahasa Indonesia. Dengan demikian, ia mampu mengikuti pembelajaran di kelas dan berinteraksi dengan teman sejawat.
Penyuluh dari Kantor Bahasa Lampung ini menjelaskan, pemeringkatan hasil UKBI terdiri atas istimewa, sanggat unggul, unggul, madya, semenjana, marginal, dan terbatas. “Skor yang harus dicapai oleh orang asing yang belajar di Indonesia minimal ialah semenjana. Semenjana memperlihatkan bahwa peserta uji mampu berkomunikasi dalam bahasa lisan dan tulis, tetapi masih memiliki kendala dalam keperluan keilmiahan dan keprofesian,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ana menjelaskan bahwa UKBI terdiri atas lima seksi, yaitu mendengarkan, merespons kaidah, membaca, menulis, dan berbicara. Untuk mengikuti tes UKBI, mahasiswa asing dapat mengunjungi Kantor Bahasa Lampung pada setiap hari kerja. “Ada biaya tes yang harus dibayarkan oleh peserta,” tambahnya.
Kepala Kantor Bahasa Lampung, Dra. Yanti Riswara, M.Hum, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan program prioritras Kantor Bahasa Lampung. Kegiatan serupa telah dilaksanakan di empat kabupaten/kota lainnya, seperti Lampung Barat, Lampung Tengah, dan Kota Metro.
“Peluang bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional sangat besar. Apalagi, baru-baru ini di Surabaya, Forum Dewan Guru Besar Indonesia mendeklarasikan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmiah internasional,” katanya.