Upaya Sosialisasi UKBI Adaptif Merdeka di Dinas Pendidikan DKI Jakarta
Badan Bahasa—Program unggulan Kemendikbud, Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) dari masa ke masa kian mengalami perubahan. Perkembangan sistem uji kebahasaan ini telah berjalan selama sepuluh tahun, mulai dari sistem uji yang manual dengan menggunakan kertas dan tatap muka hingga ke tahap daring yang bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Inilah yang dikenal dengan “UKBI Adaptif Merdeka”.
Program yang sudah diluncurkan pada tanggal 29 Januari lalu oleh Mendikbud ini mendapat respons positif dari berbagai kalangan, termasuk Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Menyikapi respons tersebut, Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (KKLP UKBI), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menerima audiensi Dinas Pendidikan DKI Jakarta pada Rabu 21 April 2021.
Pertemuan yang berlangsung secara virtual ini dibuka langsung oleh koordinator KKLP UKBI, Atikah Solihah. Saat membuka acara tersebut, Atikah menuturkan bahwa pertemuan perdana ini merupakan umpan balik dari surat audiensi yang dilayangkan oleh Badan Bahasa kepada Dinas Pendidikan yang bertujuan untuk menyosialisasikan program UKBI Adaptif Merdeka kepada jajaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
“Terima kasih, saya ucapkan kepada Bapak dan Ibu yang sudah berkenan hadir dalam pertemuan ini. Adapun tujuan pertemuan ini adalah untuk menyosialisasikan program UKBI Adaptif Merdeka kepada jajaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Pertemuan ini juga merupakan jawaban dari surat yang kami kirimkan beberapa waktu lalu perihal audiensi dan sosialisasi program unggulan Kemendikbud, yaitu UKBI Adaptif Merdeka,” tuturnya.
Dalam pertemuan yang berdurasi satu jam tersebut, pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyambut baik dan sangat mendukung program tersebut untuk disosialisasikan kepada jajaran pendidikan, mengingat pentingnya alat ukur kebahasaan ini, khususnya bagi pelajar.
“Terima kasih atas undangan ini, kami dari Dinas pendidikan sangat mendukung adanya program UKBI Adaptif Merdeka. Kami akan segera menyosialisasikan program ini secara masif kepada satuan pendidikan di DKI Jakarta, mulai tingkat SMP, SMA/SMK sederajat,” tegasnya.
Saat memaparkan program tersebut dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Muh. Abdul Khak sempat menyinggung peringkat DKI Jakarta dalam penggunaan UKBI Adaptif Merdeka. Peringkat tersebut dilihat dari jumlah peserta uji. Adapun DKI Jakarta berada di posisi ke-8 dari setiap provinsi di Indonesia, sedangkan yang berada di peringkat pertama adalah Provinsi Riau.
“Saat ini peserta uji dari DKI Jakarta sudah tercatat 104 orang dan berada di posisi ke-8 dari semua provinsi di Indonesia dan saya berharap jumlah ini akan terus meningkat,” unggap pria yang akrab disapa Khak ini.
Untuk menjawab hal tersebut, Khak menjelaskan empat kompetensi kebahasaan yang akan didapat oleh peserta uji jika mengenal UKBI Adaptif Merdeka. Empat kompetensi kebahasaan di antaranya adalah memiliki sikap positif terhadap bahasa Indonesia, memiliki semangat untuk mengenal dan mempelajari bahasa Indonesia, turut berperan dalam memartabatkan bahasa Indonesia, dan mendukung penginternasionalan bahasa Indonesia. Menanggapi hal tersebut, pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta merasa tertantang dan akan berupaya menyosialisasikan secara masif kepada satuan pendidikan serta bertekad meraih peringkat pertama sebagai provinsi dengan peserta terbanyak dalam program UKBI Adapatif Merdeka. (DV)