Balai Bahasa Sumatra Utara Gelar Kegiatan Pemantapan Hasil Pemantauan dan Pengendalian Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Massa Kampus

Balai Bahasa Sumatra Utara Gelar Kegiatan Pemantapan Hasil Pemantauan dan Pengendalian Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Massa Kampus

Balai Bahasa Sumatra Utara bekerja sama dengan Universitas Sumatra Utara menyelenggarakan kegiatan Pemantapan Hasil Pemantauan dan Pengendalian Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Massa Kampus dengan tema "Bahasa Sebagai Penghela Pembangunan Manusia Melalui Pers dan Penyiaran Kampus” di Ruang Serbaguna Fakultas Psikologi, Universitas Sumatra Utara pada 28 November 2019. Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Balai Bahasa Sumatra Utara, Dr. Maryanto, M.Hum., tersebut dihadiri oleh enam puluh orang peserta yang berasal dari anggota pers kampus se-Sumatra Utara.

Maryanto mengungkapkan tema kegiatan didasari oleh peristiwa sejarah yaitu seruan Mohammad Tabrani Soerjowitjitro melalui kolom tajuk rencana dalam koran Hindia Baru tanggal 11 Februari 1926 agar bahasa Indonesia digunakan untuk menghela terbitnya bangsa Indonesia.

“Umat manusia yang berbineka di seluruh Tanah Air dan bersatu dalam ikatan ketunggalikaan bangsa Indonesia ditandai keberadaannya dari adanya bahasa Indonesia,” ungkapnya.

“Balai Bahasa Sumatra Utara memandang perlu diadakan kegiatan Sosialisasi Pemantapan Hasil Pemantauan dan Pengendalian Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Massa Kampus ini. Tujuannya ialah untuk meningkatkan mutu pers dan penyiaran dalam penggunaan bahasa Indonesia dan pemberdayaan bahasa daerah,” jelas Maryanto.

Bahasa Indonesia merupakan aset bangsa. Keberadaan bahasa Indonesia mutlak perlu dijaga, dibina, dan dikembangkan sehingga berperan dalam upaya membangun masyarakat yang bermartabat, berjati diri, berakhlak mulia, dan berperadaban. “Lembaga pers dan penyiaran—terutama media massa kampus—berperan penting dalam hal itu. Tidak hanya bahasa Indonesia, tetapi juga bahasa daerah dan bahasa asing yang perlu dijaga agar alokasi fungsinya sesuai dengan kedudukan masing-masing,” kata Maryanto.

Pada kesempatan yang sama, koordinator kegiatan, Chairani Nasution, M.Hum., menyatakan Balai Bahasa Sumatra Utara sebelumnya telah melakukan pemantauan pengendalian penggunaan bahasa Indonesia di media kampus. “Ada tim pemantau berjumlah lima orang yang telah melaksanakan pemantauan di Medan, Binjai, dan Deliserdang,” ujar Rani.

“Dalam perjalanan pemantauan yang dilakukan sebelumnya, Kepala Balai Bahasa Sumatra Utara dan tim pemantau menetapkan majalah DINAMIKA dari kampus UIN Sumatra Utara, sebagai Media Massa Kampus Pengguna Bahasa Indonesia Terbaik Tahun 2019,” tambahnya.

Berdasarkan hasil pemantauan Balai Bahasa Sumatra Utara, masih banyak ditemukan penggunaan bahasa Indonesia yang kurang tepat, baik dari aspek penerapan kaidah, pemilihan kata atau diksi, efektivitas kalimat, pemberdayaan bahasa daerah, maupun dari kesantunan dalam menyampaikan berita. Dari sanalah, kualitas berita juga dihela dengan penggunaan bahasanya.

Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh peserta yang berasal dari kampus-kampus yang berada di wilayah pemantauan, melainkan juga perwakilan dari Universitas Simalungun. “Peserta berasal dari dua puluh kampus dan empat belas media. Ada media cetak dan media penyiaran,” tutup Rani. (IW, SH).

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa