Pemetaan Sastra Cerita Rakyat Ciacia di Kabupaten Buton dan Buton Selatan

Pemetaan Sastra Cerita Rakyat Ciacia di Kabupaten Buton dan Buton Selatan

Dalam rangka pemetaan sastra daerah di wilayah Sulawesi Tenggara tahap VI, Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara melakukan pengumpulan data cerita rakyat Ciacia. Pengumpulan data tersebut berlangsung pada tanggal 24—29 Januari 2020 di Kabupaten Buton dan Buton Selatan. Cerita rakyat Ciacia yang dikumpulkan selanjutkan akan diidentifikasi motif ceritanya. 

Pengumpulan data tersebut dilakukan oleh dua tim. Tim pertama yang beranggotakan   Rahmawati, S.S., M.Hum. dan Zakiyah Mustafa Husba, S.S., M.Si. melakukan pengumpulan data di Kabupaten Buton.Sementara pengumpulan data di Kabupaten Buton Selatan dilakukan oleh Heksa Biopsi P.H., S.S., M.Hum. dan La Ode Yusri, S.Pd.

Pengumpulan data cerita rakyat Ciacia di Kabupaten Buton dilakukan dengan mewawancarai Bapak La Sero sebagai waci (wakil parabela) Wabula, La Makki sebagai tokoh adat Wabula, dan La Umpo sebagai yaro bonto wakaokili yang berbincang mengenai cerita rakyat. Selain itu, informasi mengenai cerita rakyat Ciacia juga didapatkan dari  Wa Cana di Baubaub dan Kartika di Wabula.

Pengumpulan data cerita rakyat Ciacia di Kabupaten Buton Selatan dilakukan dengan mewawancarai La Ode Hasimi Ilimi. La Ode Hasimi Ilimi adalah tokoh adat yang telah melakukan penelusuran jejak Majapahit di Kelurahan Majapahit, Buton Selatan. Informan lainnya adalah La Ode Hasimu, pelantun syair maulah pada ritual penyucian sumber air Ranodi Desa Bola, Buton Selatan. Wawancara juga dilakukan kepada La Ode Moanedi Kelurahan Masiri, Buton Selatan. (Syaifuddin/KBST)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa