Badan Bahasa Mendorong Penguatan Kecakapan Literasi di Manggarai Barat
Labuan Bajo—Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam rangka negara kesatuan merupakan bunyi butir ketiga Nawacita.
Sejalan dengan hal itu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud, melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra menyelenggarakan Uji Keterbacaan Bahan Bacaan Literasi 2020 di Aula SDK Santa Yosefa, Labuan Bajo, Manggarai Barat pada Jumat, 13 November 2020. Kegiatan itu diikuti oleh 50 guru SD (kelas 4—6) se-Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Dalam sambutannya, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud, E. Aminudin Aziz mengungkapkan bahwa penguatan kecakapan literasi untuk guru dan siswa menjadi perhatian utama pemerintah. Salah satu kegiatan untuk mendukung hal itu adalah kegiatan Uji Keterbacaan Bahan Bacaan Literasi.
"Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kelayakan buku yang Badan Bahasa susun dan cetak untuk siswa-siswi yang Bapak/Ibu ajar,"tutur Amin.
Amin menambahkan bahwa selain keluarga, guru adalah ujung tombak yang memiliki kekuatan untuk membangun generasi bangsa yang berkarakter kuat sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga, Kabupaten Manggarai Barat, Bernardus Dandur mengapresiasi kegiatan tersebut dan berharap para guru yang diundang dapat membagikan pengalaman dan pengetahuan dari kegiatan itu kepada peserta didik.
Sementara itu, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Muh. Abdul Khak menambahkan bahwa bahan bacaan yang diuji berasal dari hasil Sayembara Bahan Literasi 2020 dengan tema "ASEAN dan Toleransi" sebanyak 30 buku dan buku komik alih wahana dari bahan literasi tahun 2016—2019 sebanyak 20 buku.
Menurutnya, salah satu faktor yang dapat meningkatkan budaya literasi adalah tersedianya bahan bacaan yang bermutu. Untuk itu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sebagai salah satu unit utama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus berupaya menyediakan bahan-bahan bacaan bermutu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa, guru, dan masyarakat.
Pada penutupan acara, Kepala Kantor Bahasa NTT, Syaiful Bahri Lubis berharap peserta yang mengikuti kegiatan dapat membantu mengukur keterbacaan bahan bacaan yang dibagikan disesuaikan dengan jenjangnya. Ia juga berharap para peserta dapat berbagi sekaligus mengimplementasikan pengetahuan yang sudah didapat kepada rekan sesama guru dan peserta didik. (an)