Melalui Peringatan Isra Mikraj 1443 H, Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Melalui Peringatan Isra Mikraj 1443 H, Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Sebuah perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam semalam yang disebut Isra Mikraj menjadi peristiwa penting bagi umat Islam. Kisah ini menceritakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidilharam di Makkah menuju Masjidilaqsa di Yerusalem dan dilanjutkan menuju Sidratulmuntaha untuk menerima perintah salat wajib lima waktu. Peristiwa yang terjadi pada 27 Rajab tahun ke-10 kenabian tersebut diperingati Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui Dewan Kemakmuran Musala ( DKM) Az-zikra pada Jumat, 4 Maret 2022.  

Kegiatan ini dihadiri oleh 300 lebih jamaah musala Az-zikra, baik yang hadir secara daring oleh jamaah yang ada di balai/kantor bahasa, maupun yang hadir langsung di kantor Badan Bahasa, Jakarta. Peringatan Isra Mikraj ini menghadirkan Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Syukron Kamil sebagai penceramah. Dalam ceramahnya, Syukron mengungkapkan bahwa salah satu cara meneladani Rasulullah adalah dengan melaksanakan salat karena salat adalah mikraj yang paling mudah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. 

Lebih lanjut, Syukron mengungkapkan bahwa salah satu keuntungan menjadi umat Islam adalah dapat merasakan kenikmatan salat, khususnya salat malam. Dalam peristiwa itulah seseorang bisa mengadukan nasib kepada Allah. Seseorang yang berusaha mendekatkan diri kepada Allah akan senantiasa mendapat ketenangan. Oleh karena itu, apa pun yang diinginkan seorang hamba, hendaklah ia gantungkan harapan kepada Allah. Acara yang berlangsung selama dua jam tersebut diisi oleh penampilan syair Islam dari Balai Bahasa Provinsi Aceh, Nusa Tenggara Barat, dan Riau. Pembacaan Alquran ditampilkan oleh Devi Virhana dan saritilawah oleh Friesta Nanda Pratiwi. Selain itu, panitia juga menyediakan hadiah bagi peserta yang aktif melontarkan pertanyaan.

Azhari Dasman, Ketua DKM Az-Azikra menyebutkan bahwa selama ini musala Az-azikra telah berkontribusi dalam dua bentuk kegiatan, yakni kegiatan keagamaan dan sosial. Kegiatan tersebut didukung oleh pendanaan yang bersumber dari zakat, infak, serta sedekah jamaah setiap bulannya. Kegiatan lainnya adalah pengajian rutin setiap bulan Ramadan dan setiap minggu, peringatan hari besar Islam, pelatihan bahasa Arab, dan taklim materi-materi khusus atas permintaan jamaah.

Sementara itu, kegiatan sosial yang sudah dilaksanakan DKM antara lain beasiswa berprestasi untuk karyawan Badan Bahasa, bantuan dana untuk Taman Pendidikan Alquran (TPA), santunan kematian, bantuan bagi karyawan yang terkena Covid-19, serta bantuan mukena dan alat salat. Di akhir laporannya, Azhari mengucapkan terima kasih kepada jamaah dan mengajak balai/kantor bahasa untuk bekerja sama memperingati hari-hari besar Islam secara bergantian sehingga akan meningkatkan kebersamaaan.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Mukhsin, juga mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan tersebut serta mengapresiasi semangat jamaah untuk menimba ilmu. Ia berharap agar kegiatan tersebut dapat menjadi pencerahan bagi jamaah untuk bisa menjalankan tugas dengan lebih baik, tidak hanya tugas kepada pemerintah, tetapi juga kewajiban kepada Tuhan YME. Lebih lanjut, momentum Isra Mikraj bukan hanya sekadar ritual rutinitas belaka, melainkan juga sebagai upaya meningkatkan iman dan takwa kepada Allah serta meneladani Rasulullah.   

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Aminudin Aziz, menuturkan bahwa peristiwa Isra Mikraj ini adalah momentum perjalanan meraih kebaikan. Isra berarti perjalanan dan Mikraj berarti naik. Ia menggambarkan Badan Bahasa sedang berjuang menjalankan visinya menjadi lembaga yang bermartabat dan bermanfaat. Perjalanan pasti tidak akan mudah dan penuh dengan liku-liku. Oleh karena itu, perlu ada pengertian bersama bahwa dalam melewati perjalanan itu kita harus bersiap menghadapi berbagai tantangan. Setelahnya, Badan Bahasa akan naik ke jenjang yang lebih tinggi. Itulah kemartabatan yang utama dari Badan Bahasa. Di akhir sambutannya, Amin menyambut baik perayaan ini dan berharap kepada jamaah agar dapat mamaknai peristiwa Isra Mikraj sebagai upaya untuk mendapatkan bimbingan Allah dan memantapkan jiwa meneladani Rasulullah. (Devi Virhana)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa