Bimbingan Program Penyelenggaraan BIPA di Kabupaten Sumbawa

Bimbingan Program Penyelenggaraan BIPA di Kabupaten Sumbawa

Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) merupakan salah satu jenis layanan yang dimiliki Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat pun mengambil peran strategis untuk pengembangan para pegiat BIPA yang ada di Nusa Tenggara Barat, salah satunya di Pulau Sumbawa. Oleh karena itu, Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat yang bekerja sama dengan Universitas Teknologi Sumbawa mengadakan kegiatan Bimbingan Program Penyelenggaraan BIPA. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula UPT Pusat Bahasa Universitas Teknologi Sumbawa ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 9 dan 10 Maret 2022. Sebanyak 30 pegiat BIPA dari berbagai universitas atau lembaga di Pulau Sumbawa menghadiri kegiatan ini. Para pegiat BIPA yang hadir itu adalah perwakilan dari Universitas Teknologi Sumbawa, Universitas Paracendekia Sumbawa, Yapis Dompu, STKIP Al Amin Dompu, Universitas Taman Siswa, dan LPB STIS Al Ittihad Bima.

Dr. Umi Kulsum, S.S., M.Hum. selaku Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat hadir memberikan sambutan pada kegiatan tersebut. Ia menyatakan bahwa program layanan BIPA sangat membutuhkan dukungan dan peran para pegiat BIPA. Menurutnya, kegiatan ini terlaksana karena semangat dan ketekunan para pegiat BIPA dalam mengembangkan BIPA di lembaga masing-masing. Ia pun menjelaskan bahwa kegiatan yang dilaksanakan dengan sistem tatap muka dan daring ini membahas bagaimana penyelenggaraan BIPA dan bagaimana menjadi pengajar BIPA. Untuk memperoleh hasil yang maksimal dan berkelanjutan, Umi menyatakan bahwa Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat siap memfasilitasi tindak lanjut kegiatan ini. Ia juga menambahkan bahwa pada tahun 2045, pencanangan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional optimis dapat dilakukan. Untuk tahun 2020, terdapat 41 negara yang sudah menyelenggarakan program BIPA dengan jumlah sekitar 300 lembaga dan 70.000 peserta BIPA yang ikut terlibat. Selain itu, Umi Kulsum juga memohon dukungan agar bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional dapat terwujud dan pemartabatan bahasa dapat terus digalakkan.

Sementara itu, Rektor Universitas Teknologi Sumbawa, Dr. Chairul Hudaya, Ph.D., turut hadir memberikan sambutan dan dukungan untuk Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Chairul menyampaikan bahwa perlu kontribusi bersama untuk mencapai target 2045 tersebut. Ia mengatakan bahwa bahasa Indonesia banyak digunakan oleh berbagai suku bangsa. Di Australia, bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua yang sering digunakan. Begitu juga di Korea Selatan, sudah banyak universitas yang menjadikan bahasa Indonesia menjadi pilihan jurusan. Menurut Chairul, hal ini harus menjadi kebanggaan kita bersama. Banyak sekali manfaat yang didapat ketika bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Apa yang kita lakukan saat ini adalah bagian dari upaya mendukung target tersebut. Ia dan pihak Universitas Teknologi Sumbawa sangat terbuka dengan kerja sama untuk mendukung tercapainya target tersebut.

Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri secara daring oleh Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Dr. Iwa Lukmana, M.A. Ia menyampaikan dukungan penuh atas kontribusi para pegiat BIPA di Pulau Sumbawa. Menurutnya, kegiatan ini merupakan upaya nyata untuk memajukan aksi para pegiat BIPA di Pulau Sumbawa. Upaya ini juga merupakan salah satu bagian dari pemartabatan bahasa Indonesia dan bukti nyata sinergitas dan kerja sama yang dilaksanakan Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan Universitas Teknologi Sumbawa.

 “Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional memang menjadi tugas berat karena bahasa tidak terlepas dari para penutur dan kondisi sosial masyarakat, tetapi kita harus tetap berupaya untuk mewujudkan tujuan tersebut. Peran strategis Badan Bahasa yang digalakkan melalui Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat terus berusaha menguatkan jejaring kemitraan program BIPA. Sebagai regulator, kami merumuskan regulasi, standar, dan kompetensi. Sebagai koordinator, kami menjalin sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan di berbagai level, menyelaraskan semua kegiatan yang dimiliki oleh berbagai pemangku kepentingan, seperti lembaga pemerintah dan lembaga penyelenggara program BIPA,” jelas Iwa Lukmana.

Adapun materi yang diberikan pada kegiatan ini disesuaikan dengan kebutuhan para pegiat BIPA. Narasumber pada hari pertama adalah Erni Catur Westi (Universitas Indonesia) yang menyampaikan materi tentang kompetensi pengajar BIPA dan pengelolaan program BIPA. Pada hari kedua, narasumber yang hadir adalah Paulina Chandrasari Kusuma (Universitas Atma Jaya). Ia memberikan materi terkait dengan metode dan teknik pengajaran BIPA.

Kegiatan ini menghasilkan kesepakatan bahwa tindak lanjut yang berupa program serupa akan dilaksanakan kembali dengan sistem daring. Hal ini bertujuan untuk terus mengawal, membina, dan menguatkan peran strategis para pegiat BIPA yang tersebar di berbagai instansi atau lembaga seperti yang disampaikan oleh Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

“Kami akan memfasilitasi pengembangan pegiat dan pemelajar BIPA. Kami menyediakan bentuk fasilitasi bagi lembaga, pengajar, dan pemelajar BIPA. Kami juga mempunyai akses laman seputar program BIPA untuk menjembatani kebutuhan informasi para pegiat BIPA di Indonesia,” tutur Iwa Lukmana pada akhir sambutannya.

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa