UKBI Adaptif Merdeka Harus Responsif Terhadap Perkembangan Zaman
Sekretaris
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, menghadiri kegiatan Penyusunan
Instrumen Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka di Hotel
Sahira Butik, Kota Bogor, Jawa Barat
pada Selasa, 22 Maret 2022. Dalam sambutannya, Hafidz membahas
materi pengayaan berkaitan dengan wacana dan soal UKBI Adaptif Merdeka. Ia
menyebutkan bahwa pihaknya
siap menjadi fasilitator yang mendukung program-program UKBI yang ada di Badan
Bahasa dan balai/kantor bahasa.
Lebih
lanjut, Hafidz mengungkapkan
bahwa Badan Bahasa saat ini sedang
menjalani transformasi perubahan untuk menuju lembaga yang bermartabat dan
bermanfaat. Produk-produk
Badan Bahasa harus dirasakan keberadaannya oleh masyarakat. Informasi seputar
produk tersebut sudah terintegrasi dalam satu aplikasi, yaitu Halo Bahasa yang akan segera
diluncurkan secara resmi oleh Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Inilah salah satu upaya untuk memudahkan layanan yang dapat diakses di mana
saja dan kapan saja. Hafidz
berfokus pada pengembangan UKBI Adaptif Merdeka. Menurutnya, UKBI harus responsif
terhadap perkembangan zaman yang serba digital. Pemanfaatan teknologi sudah
masuk ke setiap lini kehidupan sehingga UKBI harus terus dimutakhirkan agar siap
terhadap perubahan yang cepat guna menjawab tantangan era teknologi ini.
“Dewasa
ini kita semua hidup di era digital, semua serba internet. Saya ingin UKBI
harus responsif terhadap hal-hal baru dari perkembangan teknologi ini dan
memperhatikan bagaimana layanan ini dapat diakses dengan cepat dan mutakhir”
tuturnya.
Kegiatan
yang diinisiasi oleh Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional Uji Kemahiran
Berbahasa Indonesia (KKLP UKBI) tersebut diikuti oleh
39 peserta yang terdiri atas
anggota
KKLP UKBI, para dosen, praktisi,
dan pengkaji bahasa. Hafidz berpesan kepada
peserta agar
menyusun
soal-soal UKBI yang relevan dengan kehidupan masyarakat dan memilih serta menambahkan
kosakata-kosakata baru sehingga dapat membantu penyebaran bahasa Indonesia.
Hafidz juga berpesan agar anggota
KKLP UKBI mengembangkan soal-soal termasuk pola-pola kebahasaan agar mudah
dipahami sesuai dengan ketentuan pemanfaatan penggunaan bahasa yang baik dan
benar serta akomodatif
terhadap istilah-istilah baru.
KKLP UKBI dapat berkolaborasi dengan KKLP Peristilahan dan
Perkamusan untuk mengadopsi istilah-istilah yang saat ini sudah dibakukan.
Dalam kesempatan yang
sama, Atikah Solihah, Koordinator KKLP UKBI, menyambut baik kehadiran Sekretaris Badan dalam kegiatan tersebut.
Ia berharap peserta dapat merealisasikan pesan yang diberikan. Atikah pun menyemangati peserta
untuk terus aktif memberikan saran dan ide serta menjaga kesehatan selama kegiatan yang berlangsung
selama tujuh hari itu. (DV,IM)