Peningkatan Kompetensi KKLP UKBI

Peningkatan Kompetensi KKLP UKBI

Dewasa ini alat uji kebahasaan bernama Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka semakin berkembang. Pengguna UKBI semakin banyak dari tahun ke tahun, baik dari kalangan pelajar, mahasiswa, maupun dari tenaga profesional. Media pengujian UKBI pun berkembang mengikuti tuntutan zaman, mulai dari berbasis kertas, komputer luar jaringan, sampai dengan berbasis komputer dalam jaringan. Dengan demikian, layanan UKBI terus diperbaiki untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap layanan tes bahasa Indonesia.

Selain itu, peningkatan performa dan layanan UKBI juga sangat diperlukan. Di sinilah pentingnya peran anggota KKLP UKBI guna mengembangkan dan meningkatkan layanan UKBI sehingga diperlukan bimbingan teknis untuk meningkatkan kompetensi anggota KKLP UKBI, baik dalam meningkatkan kemampuan dasar kebahasaan, menyusun soal, menilai hasil uji menulis dan berbicara, serta beberapa kemampuan lain yang wajib dimiliki.

Untuk menjawab persoalan tersebut, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menggelar kegiatan Peningkatan Kompetensi  KKLP UKBI pada tanggal 7—10 Juni 2022 di Hotel Swisbell, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini diikuti oleh tujuh puluh peserta yang terbagi atas jenjang pemula, muda, dan peserta fasilitator.

Saat membuka acara, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Aminudin Aziz, turut mengapresiasi para peserta yang telah menyumbangkan ide dan gagasan guna memutakhirkan alat uji kebahasaan yang diluncurkan Mendikbudristek pada Januari 2021 lalu. Ia berharap, melalui KKLP UKBI ini, Badan Bahasa dapat memberi layanan kebahasaan dan kesastraan yang profesional kepada semua anggota masyarakat, baik layanan bagi individu maupun institusi atau lembaga dalam hal pengujian kemahiran berbahasa. Ia juga berharap agar UKBI Adaptif Merdeka ini menjadi alat uji yang dibutuhkan dan dicari masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Hafidz Muksin, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, saat melaporkan kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa peserta pada jenjang pemula akan mendapatkan pemahaman tentang kebijakan arah pengembangan UKBI Adaptif Merdeka, baik dalam layanan maupun pengembangan soal. Selanjutnya, peserta jenjang pemula juga diberi pemahaman tentang tata bahasa dan jenis teks dalam bahasa Indonesia, prosedur UKBI, dan berliterasi dalam pengembangan soal.

Sementara itu, peserta pada jenjang muda diharapkan dapat memahami unsur kebahasaan dalam soal kemahiran mendengarkan, merespons kaidah, membaca, menulis, dan berbicara; memahami dimensi kognitif dalam penyusunan soal UKBI; memahami penilaian seksi menulis dan berbicara; serta dapat memahami kecerdasan artifisial dalam layanan pengujian.

Adapun pemateri dalam kegiatan tersebut adalah Riyadi Santosa yang membahas tentang jenis teks, Atikah Solihah yang membahas materi tentang dimensi kognitif soal serta penilaian menulis dan berbicara, Elvi Suzanti yang memberikan materi soal mendengarkan, Triwulandari yang memberikan materi soal merespons kaidah, dan Nur Azizah yang  menyampaikan materi soal membaca. Selain itu, pemateri lain adalah Bambang Trimansyah yang memberikan materi soal berbicara, Yons Ahmad yang menyampaikan materi tentang meramu teks sintas, Oskar Riandi yang membawa materi tentang kecerdasan artifisial dalam layanan pengujian, dan Teguh Priyanto yang memberikan materi tentang konten publikasi kemahiran berbahasa. (IM,DV)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa