Aminudin Aziz: Kami Berkomitmen Menyukseskan Keinginan Presiden meningkatkan SDM Papua Nugini

Aminudin Aziz: Kami Berkomitmen Menyukseskan Keinginan Presiden meningkatkan SDM Papua Nugini

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, yang diwakili Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz, menerima kunjungan Duta Besar Indonesia untuk Papua Nugini (PNG), Andriana Supandy, di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, pada Kamis, 2 Juni 2022. Pertemuan tersebut merupakan  tindak lanjut dari kesepakatan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri PNG, James Marape, dalam kunjungannya ke Indonesia.

Pertemuan Presiden Jokowi pada tanggal 31 Maret 2022 di Bogor lalu telah menghasilkan Joint Communique RI-PNG, salah satunya adalah bidang pendidikan. Presiden menyambut baik kemungkinan lebih banyak mahasiswa Papua Nugini yang akan menempuh studi di Indonesia dengan dukungan dari Pemerintah RI. Selain itu, Aminudin Aziz juga menyampaikan bahwa Indonesia terbuka untuk menawarkan beasiswa studi di program Pendidikan dan Pelatihan Teknik dan Kejuruan (TVET) Indonesia.

“Selamat datang, kami ucapkan kepada Bapak Dubes dan jajaran. Pertemuan kita ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Bapak Presiden dengan Perdana Menteri PNG, James Marape, dalam kunjungan ke Indonesia pada 31 Maret 2022 lalu. Yang diharapkan Bapak Presiden adalah adanya dukungan dari Pemerintah RI terkait peluang kerja sama yang ditawarkan oleh PNG kepada Indonesia,” ungkap Amin.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Andriana Supandy. Dirinya mengapresiasi  pertemuan tersebut dan mengutarakan kerja sama yang dilakukan pada beberapa hal, yaitu

1. tindak lanjut komitmen Presiden RI ke Perdana Menteri Papua Nugini terkait pemberian beasiswa di bidang vokasi dan kesehatan; 

2. tawaran beasiswa lainnya untuk mahasiswa PNG;

3. kerja sama peningkatan kompetensi guru SMK di Papua Nugini;

4. kerja sama riset bidang pertambangan ramah lingkungan dan perikanan kelautan;

5. pengembangan dan peningkatan jumlah guru Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Papua Nugini; dan

6. praktik baik kerja sama pemberian beasiswa; 

 

“Kami berharap, beberapa poin tersebut dapat direalisasikan dengan baik karena PNG ini adalah salah satu negara yang memiliki kekayaan alam yang mungkin melebihi PT Freeport Indonesia. Namun, sangat sayang PNG terbatas dari segi SDM,” ungkap Andriana.

Selain dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk PNG, kunjungan tersebut juga dihadiri oleh Chaerun Anwar selaku Atase Pendidikan RI untuk PNG dan Ahmad Arief Adnan selaku Koordinator Fungsi Ekonomi. Aminudin Aziz juga mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitmen menyukseskan keinginan Presiden Jokowi tentang peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua Nugini, khususnya di bidang pendidikan. 

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa