Malam Sastra di Badan Bahasa, Nostalgia Maha Karya Para Pembesar Sastra di Indonesia
Jakarta, 4 Juli 2022
--- Pada peringatan Hari Sastra Indonesia ke-9, Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikbudristek), menyelenggarakan “Malam Sastra di Badan Bahasa”
tahun 2022 secara hibrida di Kantor Badan Bahasa, Rawamangun, Jakarta, pada
Sabtu (2/7). Acara yang juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube
dan medsos Instagram Badan Bahasa ini menjadi panggung bagi penampilan para
pembesar sastra di Indonesia yang karyanya tak lekang ‘dimakan’ zaman.
Kegiatan Malam Sastra di
Badan Bahasa dihadiri oleh para sastrawan, penggerak literasi, dan pelaku
budaya yang mempersembahkan penampilan sastra, seperti pembacaan cerpen/monolog
oleh Putu Wijaya yang berjudul “Merdeka”; Pidato Kebudayaan oleh Salim Said;
pembacaan puisi oleh Niniek L. Karim dan Imam Soleh; penampilan Band Kosakata;
musikalisasi puisi dari SMA Labschool Kebayoran; musikalisasi puisi oleh Rizki
Anugrah Putra; dan penampilan menarik lainnya. Menambah suasana keakraban,
kudapan malam ini juga terasa begitu ‘merakyat’ karena pengunjung dapat
menyaksikan berbagai penampilan yang menarik sambil menikmati jajanan pasar
dari pedagang kaki lima yang biasa ‘mangkal’ di sekitar Kantor Badan Bahasa.
“Hari Sastra Nasional
tahun ini adalah momentum yang tepat bagi kita semua untuk mengenang kembali
jasa para sastrawan besar yang pernah kita miliki. Sebab, pada tahun ini,
peringatan Hari Sastra Nasional bertepatan dengan 100 tahun penyair besar kita
Chairil Anwar, 100 tahun sastrawan dan wartawan Mochtar Lubis, dan 105 tahun
kritikus Sastra Indonesia, H.B. Jassin. Selain itu, acara ini juga berbarengan
dengan perayaan 56 tahun majalah sastra Horison,” ucap Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, secara
daring.
Dalam kesempatan ini,
Mendikburistek mengimbau agar masyarakat dapat mengingat kembali peran para
tokoh besar dengan membaca, menelaah, dan memaknai ulang karya-karya mereka.
Menurutnya, di sanalah bangsa Indonesia akan menemukan pemikiran-pemikiran
penting yang perlu dipelajari untuk membangun masa depan yang lebih baik. “Saya
yakin bahwa kita bisa melakukan langkah yang lebih nyata untuk mendorong
pemajuan kebudayaan dan kesusastraan Indonesia sebagai bekal kita untuk
melompat ke masa depan,” tegasnya.
Dikatakan
Mendikbudristek, sastra bukan hanya tentang susunan kata dan kalimat
berbunga-bunga dan bukan sekadar fiksi yang membawa kita larut dalam imajinasi
belaka. Sejarah telah mencatat bagaimana para sastrawan telah turut berperan
dalam membangun dan membangkitkan semangat kemerdekaan dari penjajahan melalui
karya-karya hebatnya.
Oleh karena itu,
Kemendikbudristek berkomitmen untuk turut andil dalam pengembangan Sastra
Indonesia ke depannya. Melalui Badan Bahasa, Kemendikbudristek akan terus
melanjutkan program-program unggulan di bidang bahasa dan sastra seperti
residensi penulis serta berbagai kegiatan sayembara dan penghargaan. Tidak
hanya Sastra Indonesia, Kemendikbudristek juga akan terus berupaya menumbuhkan
rasa cinta dan rasa bangga generasi muda terhadap sastra daerah melalui program
prioritas Revitalisasi Bahasa Daerah yang telah diluncurkan dalam program
Merdeka Belajar episode ke-17.
“Program yang melibatkan
komunitas bahasa dan sastra ini didukung lebih lanjut dengan Dana Abadi Kebudayaan
yang dapat diakses oleh semua kelompok dan pelaku budaya di seluruh Indonesia,”
lanjut Nadiem.
Kemendikbudristek
mendorong para penulis dan sastrawan muda agar mempunyai tekad yang tinggi
untuk terus mengembangkan sastra daerah dan sastra Indonesia dengan cara-cara
yang jauh lebih kreatif dan inovatif. “Teruslah semangat untuk berkarya dalam
semangat Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya,” pesan Mendikbudristek.
Kepala Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz mengungkapkan bahwa kehadiran para
pembesar sastra pada acara Malam Sastra adalah suatu kehormatan. “Merupakan
sebuah kehormatan dan kebahagian yang tak terkira karena pada malam ini,
bersama dengan pengurus majalah sastra Horison, kami menjadi tempat untuk
merayakan Hari Sastra Indonesia ke-9. Sejak pandemi Covid-19 menghantam kita
semua pada awal tahun 2020, baru kali ini kami di Badan Bahasa mengadakan acara
terbuka untuk merayakan salah satu kegiatan apresiasi bahasa dan sastra,”
ucapnya.
Pada kesempatan ini,
Kepala Badan Bahasa menyampaikan bahwa keberadaan Badan Bahasa semakin
dirasakan nilai pentingnya oleh masyarakat. “Saya melihat kesemarakkan
penyelenggaraan program prioritas Badan Bahasa ini terjadi di seluruh
Indonesia, difasilitasi oleh jajaran pegawai kami di UPT Balai dan Kantor
Bahasa di 30 provinsi bersama pemerintah daerah dan masyarakat,” jelasnya.
Aminudin Aziz mengatakan,
para pegiat bahasa dan sastra, baik sastra Indonesia maupun daerah, kini ikut
bahu membahu untuk melambungkan dan menjayakan karya-karya kreatifnya.
“Praktik-praktik baik yang selama ini telah dilakukan akan kami lanjutkan,
misalnya, residensi penulis yang sempat terhenti selama masa pandemi,
penghargaan kepada para pegiat bahasa dan sastra, penerjemahan karya-karya
sastra untuk peningkatan kecakapan literasi, dan revitalisasi bahasa daerah,”
urai Kepala Badan Bahasa.
Selain itu, dari sisi
infrastruktur, terdapat penataan yang menonjol di Kantor Badan Bahasa. Aminudin
Aziz menyebut bahwa kantornya kini dihiasi dengan taman-taman untuk menambah
rasa nyaman. Adapun yang paling mencolok adalah kehadiran Panggung Terbuka.
“Kami menyediakan panggung ini untuk digunakan sebagai tempat bagi pegiat
bahasa dan sastra yang ingin menggelarkan karya-karya kreatifnya dan berbagi dengan
masyarakat. Panggung Terbuka ini adalah milik kita bersama, milik para pegiat
bahasa dan sastra, siapapun dan di manapun berada,” ujarnya, disambut tepuk
tangan meriah dari para pengunjung yang hadir.
Kepala Badan Bahasa
mengatakan bahwa pagelaran acara ini adalah hasil kerja sama lintas generasi.
“Untuk semua kerja sama ini, atas nama Badan Bahasa dan Kemendikbudristek, saya
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya khususnya
kepada Mas Menteri Nadiem, Pak Taufiq Ismail dan seluruh jajaran majalah sastra
Horison, Prof. Salim Said, Pak Putu Wijaya, Ibu Niniek L. Karim, Kang Iman
Soleh, Sdr. Rizki Anugrah Putra, dan tim musikalisasi puisi dari SMA Labschool
Kebayoran, serta semua pihak yang telah ikut terlibat dalam penyelenggaraan
acara ini,” ujarnya.
Taufiq Ismail
menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Malam Sastra ini. “Kami ucapkan
terima kasih kepada Kepala Badan Bahasa atas kesediaan instansi ini
menyelenggarakan Malam Sastra. Mari kita berkarya dalam sastra bangsa sebagai
amal saleh,” katanya ketika menyampaikan pidato pengantar.
Biro
Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat
Jenderal
Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman:
kemdikbud.go.id
Twitter:
twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram:
instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook:
facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube:
KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id