Upaya Penguatan Literasi melalui Penulisan Kreatif

Upaya Penguatan Literasi melalui Penulisan Kreatif

Jakarta--Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan Bengkel Penulisan Kreatif bagi Siswa SMP/MTs Se-Provinsi DKI Jakarta. Acara ini diselenggarakan di Aula Sasadu yang bertempat di kantor Badan Bahasa, Rawamangun, Jakarta Timur dari tanggal 1—3 Agustus 2022. Setiap harinya, sebanyak 50 siswa dan guru pendamping menjadi peserta dalam kegiatan ini.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan literasi, baik literasi menulis maupun membaca, di kalangan masyarakat khususnya siswa yang masih aktif bersekolah. Fokus utama kegiatan Bengkel Penulisan Kreatif yang diadakan oleh Badan Bahasa adalah untuk mengenalkan dan meningkatkan kemampuan penulisan kreatif. Selain itu, kegiatan ini juga berfokus pada pemberian pemahaman kepada para siswa untuk memanfaatkan berbagai bahan bacaan literasi dan buku yang sudah semakin mudah diakses untuk menumbuhkan minat dan daya baca-tulis siswa.

Materi yang disampaikan oleh narasumber dari kegiatan ini adalah materi seputar cerpen atau cerita pendek. Setelah pemaparan materi diberikan, siswa diminta untuk membuat cerita pendek yang dikarangnya sendiri. Hasil cerita pendek karangan siswa tersebut kemudian dikurasi oleh narasumber pada acara tersebut.

“Menurut saya, acara ini sangat menarik. Saya merasakan sendiri manfaat dari materi yang diberikan oleh narasumber. Setelah mengikuti acara ini saya memiliki minat dalam bidang sastra. Ternyata sastra itu mengasyikan,” tutur Nabil, siswa MTs dari Jakarta Timur yang mengikuti kegiatan tersebut.

Kegiatan yang mengusung tema Bengkel Penulisan Kreatif ini sebelumnya juga dilaksanakan pada tanggal 25—28 Juli 2022 yang diikuti oleh 200 peserta dari kalangan siswa SMA sederajat. Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Muh. Abdul Khak, dalam sambutannya  menyampaikan tiga poin penting kepada para peserta yang mengikuti kegiatan. Poin pertama yang disampaikan adalah penjelasan mengenai keutamaan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan persatuan yang harus senantiasa dijunjung tinggi penggunaannya.

“Kita harus menyadari pentingnya bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa persatuan. Dengan bahasa Indonesia, bangsa kita yang terdiri atas ribuan pulau dan suku bangsa dapat bersatu,” tutur Khak. Ia memberikan contoh negara maju di Asia yang dengan bangga menggunakan bahasa negaranya sebagai bahasa utama, seperti Korea dan Jepang. Korea dan aja Jepang merupakan negara maju yang menjadikan bahasa negara asalnya sebagai bahasa utama yang digunakan di negaranya.

Lebih lanjut, Khak menyinggung soal pentingnya mengenalkan penulisan kreatif kepada para siswa untuk meningkatkan literasi baca-tulis. Melalui kegiatan ini, para siswa tidak diwajibkan untuk menjadi sastrawan di kemudian hari, tetapi untuk memberikan pengalaman kepada para siswa dalam bidang kreatif ini sehingga mampu memantik siswa yang memiliki bakat di bidang ini.

Sebagai penutup, Khak berpesan kepada para siswa untuk menyiapkan bekal dengan memperkaya kemampuan dan nilai diri. “Kita harus terus berinovasi untuk selalu berkembang menghadapi perubahan zaman yang cepat,” harapnya. Dengan menyiapkan bekal tersebut, siswa diharapkan mampu menjadi generasi yang mampu berinovasi mengikuti perubahan zaman. (Adi)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa